Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab #14. Kata kata seorang lelaki

Bab #14. Kata kata seorang lelaki

Perjalanan Tian Fan menuju perpustakaan akademi Emei langsung menjadi perhatian seluruh murid wanita yang ada di akademi tersebut. Bagaimana tidak, ia adalah laki laki satu satunya yang diijinkan masuk kedalam akademi,selain itu perjalanannya yang dikawal oleh master akademi dan juga empat tetua tinggi akademi membuat dirinya menjadi pusat perhatian semua orang

“ Sepertinya kau sangat senang menjadi pusat perhatian semua gadis gadis di akademi ini, cihh…Dasar lelaki “ Celetuk Mei Ling kembali yang mulai memantik emosi Tian Fan

( Aish, ada apa dengan wanita setengah tua ini. Baiklah, kau jual aku beli ) Batin Tian Fan

" Tentu saja tetua,aku sangat senang ! Sebagai lelaki normal dan sudah menginjak masa kedewasaan adalah hal wajar dan normal untuk menarik perhatian lawan jenis " 

" Apalagi junior ini adalah seorang pejantan tangguh, tampan, pintar dan rupawan dan… tolong jangan kaget, aku kaya " Ujar Tian Fan penuh percaya diri 

" Yang tidak wajar dan tidak normal itu jika aku senang dilihat oleh sesama jenis itu yang perlu ditanyakan, seperti tetua Mei Ling misalnya " Ucap Tian Fan blak blakan

Perkataannya langsung menyulut emosi tetua Mei Ling yang benar benar dibuat kehabisan kata kata olehnya

" Kau… "

" Apa ? Tampan, jelas ! Jangan ditanya soal itu " Ujar Tian Fan dengan santainya

" Tetua ketiga, kau tak akan menang beradu kata dengannya. Apa yang kau lakukan malah membuat jelek dirimu sendiri di hadapan murid akademi ini, apa kau tak sadar dengan itu ? " Ujar Qiao Feng dengan wajah kecut

Wajah tetua Mei Ling merah padam saat ia menyadari ternyata dirinya yang menjadi pusat perhatian karena kelakuan yang ia buat sendiri 

" Siapa pemuda itu? Kenapa dia masuk ke akademi ini ? Sampai master akademi dan empat tetua tertinggi mengantarnya ? " Ujar salah satu wanita muda yang berada di salah satu sudut lapangan akademi Emei

" Belum ada kabar, yang kudengar pemuda itu yang membantu Mi Na dan Jiazhen.Dia juga kabarnya yang membantu menyembuhkan penyakit si nona besar keluarga Jia itu" Jawab wanita muda kedua lainnya

" Kalian tahu yang jadi perbincangan panas tentang pemuda itu? Kabarnya ia membanting tetua ketiga dan melumpuhkannya hanya dalam beberapa gerakan saja. Apa kalian percaya itu? " Ujar wanita muda ketiga meremehkan

" Itu tidak mungkin. Diantara empat tetua inti, tetua Mei Ling adalah yang terkuat, secara logika pun jelas tak mungkin, apalagi ranahnya berada di ranah immortal tingkat awal " Ujar wanita muda pertama sinis

" Kemana mereka pergi ? " Tanya wanita muda pertama cepat

" Dari arahnya sepertinya mereka menuju ke arah ruang perpustakaan dan ruang penukaran kitab serta manual " Jawab wanita muda ketiga 

" Kalau begitu, mari kita lihat apa yang dilakukannya. Aku merasa jika laki laki itu hanya mencari perhatian saja " 

" Kau benar. Mari kita bongkar kedoknya " Ujar wanita muda kedua bersemangat

Mereka bertiga pun  gegas berjalan ke arah perpustakaan untuk menjalankan rencana mereka

Seperempat dupa berlalu, Tian Fan dan yang lainnya kini tiba di depan sebuah paviliun tiga tingkat berwarna biru muda. Master akademi pun langsung memimpin jalan dan membawa Tian Fan masuk kedalam paviliun tersebut 

Kini mereka berjalan menuju pintu masuk paviliun yang mana ada seorang wanita tua sedang duduk bermeditasi di sebelah pintu masuk tersebut

" Qiao Feng memberi hormat pada sesepuh Kiew " Ujarnya sopan sambil menangkupkan tangannya, diikuti oleh Tian Fan dan yang lainnya

" Sang sesepuh membuka matanya, ia menatap tajam ke arah Tian Fan. Sorot matanya jelas menelisik tubuh Tian Fan mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kakinya

Matanya mengernyit saat melihat tanda bulan dan bintang yang ada di punggung tangan Tian Fan

( Tanda itu ) 

" Ada apa ? " Ujar sang sesepuh datar

" Anak muda ini bernama Tian Fan, atas ijinku anak muda ini akan masuk ke paviliun biru. Ia juga bebas memasuki semua ruangan untuk membaca kitab dan buku yang ada disini " Jawab Qiao Feng lugas

" Oh, baiklah ! Berapa lama ? " Jawab sesepuh Kiew  datar

" Ehh " 

" Benarkah? Apa sesepuh tak menanyakan …  " 

" Aku tanya berapa lama ? " Potong sang sesepuh kembali cepat

" Tiga hari " Jawab Qiao Feng sambil keheranan

" Masuk " Jawab sesepuh Kiew datar. Ia pun Kembali menutup matanya dan melanjutkan meditasinya

Qiao Feng dan yang lainnya jelas heran, karena tak menyangka dengan mudahnya Sesepuh Kiew mengijinkan Tian Fan untuk masuk tanpa menanyakan alasan dan hal lainnya. 

Segera kelimanya pun segera masuk kedalam paviliun meski rasa penasaran masih menggelayut di hati kelima wanita setengah tua tersebut

Qiao Feng memimpin jalan menuju lantai dua, sengaja ia langsung menuju lantai dua karena buku,kitab dan manual yang ada di lantai satu hanya berisikan pengetahuan tingkat rendah yang menurutnya tidak terlalu penting dan berharga untuk Tian Fan

" Master Fan. Silakan dimulai dari sini. Tetua pertama dan tetua kedua akan menunggumu di lantai pertama jika kau membutuhkan sesuatu. Jangan sungkan, silahkan sampaikan pada mereka " 

" Baik master Qiao Feng. Junior menerimanya dengan senang hati dan tak akan sungkan " Ujar Tian Fan tanpa basa basi

" Huh, tidak tau malu " Celetuk tetua tetiga 

" Kenapa harus malu ? " 

" Malu bertanya sesat dijalan.Orang yang besar kemaluan pasti akan sempit jalan " Jawab Tian Fan santai

" Apa maksud perkataanmu itu ? " Tanya tetua ketiga tak paham

" Banyaklah membaca supaya tetua menjadi ' sedikit pintar '  dan jangan hanya membesarkan kemaluan saja, takutnya otak tetua kalah besar dengan …" Tian Fan tak melanjutkan perkataannya, hanya matanya yang menatap ke arah dada tetua ketiga yang besar  jelas menandakan lanjutan dari jawabannya tersebut

" Maksudmu dadaku lebih besar daripada otakku ? " Ujarnya geram

" Aku tak bilang apa apa, tetua sendiri yang menyebutkannya " Jawab Tian Fan sambil menyeringai dan berlalu dari hadapannya

" Bajingan tengik, kemari kau ! " Ujarnya emosi

GREP 

"EHH"

Mei Ling tertegun dan tak dapat bergerak karena satu cekalan tangan di leher belakangnya membuat tubuhnya mati rasa seketika

" Kau berani membuat keributan di tempatku ? Bagus sekali ! Sudah lama aku tak melempar seorang tetua dari paviliun yang kujaga " Ujar sesepuh Kiew pelan namun penuh penekanan

Tanpa banyak kata, sang sesepuh menyeret Mei Ling dan membawanya keluar, bak membawa seekor kucing 

" Ampun sesepuh " 

" Terlambat ! " Jawabnya datar 

Tian hanya menyeringai ke arah sang tetua, ia pun tanpa banyak kata memberikan beberapa catatan pada master Qiao Feng 

" Silakan master periksa catatan ini. Ini semua telah junior tulis secara mendetail sesuai dengan apa yang ada di dalam perkamen " Ujar Tian Fan santai

Tanpa memperdulikan apa yang terjadi, dan menunggu jawaban Qiao Feng yang masih terkejut dengan catatan yang ada di tangannya, Tian Fan segera memulai aksinya. 

Dengan segera ia memulai membaca kitab, buku dan manual yang ada di lantai kedua paviliun akademi Emei tersebut

Satu buku ia baca dan ia selesaikan  dalam sepuluh helaan nafas, hal itu terus ia lakukan secara konstan dan teratur. Hanya beberapa buku dan kitab yang berisikan tentang alkimia, penempaan dan formasi saja yang ia baca cukup lama dan berulang 

Apa yang Tian Fan lakukan tentu saja tak lepas dari pengawasan tiga wanita muda yang memperhatikannya dari sudut ruangan di tempat yang sama. Begitu juga dengan tetua pertama dan tetua kedua, mereka berdua ikut memperhatikan apa yang Tian Fan lakukan

Sang sesepuh pun melakukan hal yang sama, dengan kekuatan jiwanya ia memperhatikan Tian Fan dari tempatnya berada

Hanya dalam setengah hari, Tian Fan membaca seluruh buku dan kitab yang ada di lantai dua paviliun tersebut. Gegas ia melangkahkan kakinya menuju lantai tiga untuk mendapatkan lebih banyak pelajaran lainnya

Tanpa membuang waktu, Tian Fan memulai kembali membaca setiap buku,kitab dan manual yang ada. Dan hanya dalam hitungan satu hari, semuanya telah berhasil ia baca. 

Ia kini mulai mengambil tempat di satu meja kosong yang ada di tengah ruangan lantai tiga. Dengan segera ia mengeluarkan belasan buku catatan kosong yang ada di cincin penyimpanannya, ia mulai mencatat beberapa catatan yang ia rasa penting. Selain itu ia juga membuat beberapa resep dan beberapa pembaharuan dari ilmu yang didapatnya

Sisa waktu yang ada benar benar ia pergunakan dengan sebaik baiknya. 

Tiga hari berlalu dengan cepat.Bersamaan dengan habisnya waktu, ia pun telah menyelesaikan menulis semua catatan khusus miliknya. Matanya berbinar saat membaca ulang catatan catatan yang ia buat

" Dengan begini aku dapat membuat banyak pil baru dan dapat mengembangkan pil pil yang telah kubuat sebelumnya " 

" Buku buku di akademi Emei ini juga benar benar referensi yang mendukung dalam pengembangan kemampuanku di tiga bidang lainnya. Sekarang tinggal bagaimana aku mengembangkan dan menerapkannya pada kemampuanku saat ini " Ujarnya bermonolog

Tian Fan bangkit dari tempat duduknya, ia kemudian memasukan semua catatan yang ia buat kedalam dunia kecil miliknya. Setelah semuanya beres, ia pun mulai beranjak dan meninggalkan lantai ketiga tersebut

" Kita mulai " Ujar wanita muda pertama

" Baik " Jawab wanita muda kedua dan ketiga serempak 

Mereka bertiga kini mengekori Tian Fan untuk menjalankan apa yang mereka telah rencanakan sebelumnya

Di pintu masuk paviliun, tampak sang sesepuh Kiew dan juga master akademi Qiao Feng beserta empat tetua tinggi akademi Emei telah menunggunya. Tampak wajah master Qiao Feng cerah dan terlihat bahagia setelah melihat kedatangan Tian Fan

Baru saja master Qiao Feng akan angkat bicara, sebuah suara dari arah belakang Tian Fan  telah mendahuluinya berbicara

" Sesepuh, master, tetua semuanya. Laki laki itu telah mencuri beberapa kitab kelas surga yang ada di lantai tiga. Kami bertiga dengan jelas melihat dia mengambil dan memasukan kitab tersebut kedalam cincin penyimpanan miliknya " Ujar wanita muda pertama lantang dengan penuh keyakinan

Sontak perkataannya langsung membuat membuat semua mata kini  memandang ke arah Tian Fan dengan tatapan tajam dan merendahkan

" Huh, sudah kuduga. Dasar pencuri ! " Teriak tetua ketiga lantang sambil satu jarinya menunjuk ke arah Tian Fan

" Benarkah itu master Fan ? " Tanya Qiao Feng datar dengan tatapan yang berbeda dari sebelumnya

" Jawabannya jelas tidak ! " Jawab Tian Fan tenang

" Mana ada pencuri mengaku, jelas jelas kami melihatnya, dan kau masih memungkirinya " Jelas wanita muda pertama semakin percaya diri

" Yao'er apa kau yakin ? " Tanya Qiao Feng

" Sangat yakin master ! Li dan An yang jadi saksinya " Ujar Lin Yao meyakinkan

" Memangnya kitab atau buku apa yang kucuri ? Dua ribu kitab dan buku yang ada di paviliun ini telah ada di dalam ingatanku. Lalu untuk apa aku mencuri bukunya? "

" Lagipula, dari awal aku masuk sampai aku keluar pun, kalian bertiga, tetua pertama dan kedua, serta sesepuh Kiew juga memperhatikanku setiap waktu. "  Jelas Tian Fan membuka kartu semua orang

" Kau pandai membual " Ujar Mei Ling merendahkan

" Kalau begitu buktikan, ambil beberapa kitab secara acak dari lantai dua dan tiga untuk membuktikan ucapanku. Semoga Itu bisa menyumpal mulutmu yang hanya bisa berkata kata kasar dan menghina orang lain " Tantang Tian Fan

" Lakukan apa yang anak muda ini minta " Ujar sesepuh Kiew memutus perdebatan yang akan berlanjut

" Baik, sesepuh " Jawab Qiao Feng 

Satu tanda dari sang master, gegas tetua pertama dan kedua mengambil beberapa buku dan kitab yang ada di lantai dua dan tiga secara acak. Tak berselang lama mereka pun kembali dengan beberapa buku dan kitab di tangan mereka

" Berhenti disitu " Teriak Tian Fan pada tetua pertama dan kedua yang masih berada di pertengahan tangga antara lantai satu dan dua

" Tetua pertama,ambil satu kitab dan sebutkan nama kitabnya " Ujar Tian Fan lantang

" Kitab pukulan angin  " Jawabnya 

Segera Tian Fan mengatakan isi yang ada di dalam kitab tersebut mulai dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Tetua pertama dan kedua yang membaca kitab yang ada di tangan tetua pertama hanya bisa membulatkan matanya saat apa yang Tian Fan katakan sama persis dengan apa yang tertera di dalam kitab tersebut

" Lanjut kitab kedua, silakan pilih tetua kedua " Lanjut Tian Fan

Dan seperti sebelumnya, kitab yang dipilih tetua kedua pun bisa Tian Fan jabarkan sesuai dengan apa yang tertera di dalamnya

Kitab ketiga 

Buku keempat

Manual kelima

Semua yang dipilih oleh kedua tetua itu dijelaskan secara rinci oleh Tian Fan sesuai dengan kitab aslinya

" Jadi apa nama kitab yang kuambil itu, nona. Sebutkan judulnya , cepat " Ujar Tian Fan cepat dengan sedikit penekanan. 

" Kitab pedang kembar " Jawab An cepat

Dengan segera Tian Fan mengatakan isi dari kitab yang wanita muda bernama An sebutkan, dengan lancar ia menjabarkan isi dari kitab tersebut,mereka semua terpana saat ia menjelaskannya dengan baik dan benar, namun di pertengahan ia gegas menghentikan perkataannya sambil menatap ke arah ketiganya 

" Bagaimana kalian akan tau apa yang aku sebutkan benar atau salah. Keluarkan kitabnya agar bisa diketahui benar dan salahnya " Jelas Tian Fan

" Ah, benar juga ! " Jawab wanita bernama An dan Li bersamaan 

Dengan cepat mereka mengeluarkan beberapa kitab dari cincin penyimpanan mereka

" Ini kitabnya, ayo lanjutkan ! " Ujar An dengan kebodohannya

" Lanjutkan saja sendiri. " Ujar Tian Fan dingin sambil menatap tajam ke arah wanita muda bernama Yao 

" Pencuri teriak pencuri " Ujarnya datar ditambah dengan tatapan sinis pada Yao

" Ehh " 

Ketiganya langsung tertunduk seketika saat menyadari jika mereka telah menunjukan borok dan kebohongan mereka sendiri

Kini Tian Fan menatap tajam ke arah tetua ketiga yang mukanya telah merah padam karena kembali ia jatuh oleh perkataannya sendiri

Tanpa banyak kata, Tian Fan mengeluarkan jarum jarum akupuntur besar yang biasa digunakan untuk meng akupuntur hewan beast. Ia meletakan jarum jarum tersebut di seluruh sela sela jarinya

" Sebelumnya aku sudah mengatakan padamu, berpikirlah sebelum bicara. Aku adalah laki laki yang memegang kata kataku "

" Dan kau ternyata lagi dan lagi melakukan kesalahan yang sama. Bersiaplah, aku akan membuat dadamu yang besar itu mengecil. Barangkali dengan begitu,otak yang ada di kepalamu itu dapat bertambah bobot  juga kepintarannya " Ujarnya sambil menyeringai, ia pun mengeluarkan aura pembunuh miliknya untuk menunjukan keseriusan dirinya

Tetua ketiga yang melihat itu hanya bisa tertegun karena kini ia sadar jika pemuda yang ada di depannya tidak main main dengan apa yang diucapkannya. 

—- tbc …  

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel