PROLOG
✍️ ....
Nama gadis itu adalah Ayumi Cahyani. Usianya akan genap 20 tahun bulan July nanti. Tubuhnya cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia, dengan rambut panjang yang sering diikat dan tubuh langsing membuat penampilannya terlihat cantik dan manis. Ayumi hanya lulusan SMA di desa tempat dia besar dan tinggal. Sejak lulus SMA, Ayumi bekerja sebagai buruh di pabrik tekstil yang ada di desanya.
Ayumi tinggal bersama ibunya, Yuliawati di rumah peninggalan kakeknya, sedangkan ayahnya, Budiman sudah meninggal saat dia masih SMP. Yuliawati hanya seorang penjual nasi uduk di desanya, dan pekerjaan itu sudah dijalaninya sejak menikah dengan Budiman, dan hinga kini tak ada niat untuk menikah lagi karena hidupnya sudah sangat bahagia bersama putri satu-satunya.
Ayumi dikenal sebagai gadis pendiam, tapi ceria. Dia selalu pulang tepat waktu setelah jam kerjanya selesai. Hanya sesekali saja Ayumi akan ikut berkumpul dengan temannya, itu pun siang hari, dan saat libur. Selebihnya akan dia gunakan waktunya untuk bekerja juga membantu Yuliawati mempersiapkan jualannya setiap pagi.
Selain itu, Ayumi juga selalu membatasi pergaulannya dengan laki-laki, sehingga sulit untuk didekati. Dengan wajah yang cantik serta sikapnya yang baik, boleh dikatakan jika Ayumi adalah 1 dari bunga di desa tersebut.
Hingga suatu hari kejadian memilukan menimpanya setelah pulang bekerja, tepatnya setelah Ayumi mengambil jam lembur. Keesokan paginya, Ayumi ditemukan oleh seorang nenek tua di sebuah gubuk tanpa sehelai benang. Ayumi diperkosa, dan cerita berawal dari sini.