HANDPHONE RAHASIA
Aku sudah membeli kebutuhan rumah, Seperti sayuran dan daging. Sekarang, aku berada di Rumah makan. Ya ... rumah makan sederhana yang aku rintis. Mudah-mudahan aku bisa sukses seperti pengusaha kuliner
Rumah makan ini aku buka tanpa sepengetahuan suamiku--Mas Faisal. Sebab, aku tidak mau suamiku tahu aku mempunyai usaha.
Aku menatap karyawan kepercayaan aku, "Ris ... keuangan rumah makan ada pengeluarannya tidak? Lantas, pengeluaran sama pendapatan berapa?"
"Alhamdulilah ... Mbak, pendapatan kita meningkat dari bulan-bulan sebelumnya," Jawab Risna, sambil memperlihatkan buku nota pengeluaran dan pendapatan rumah makan ini
"Alhamdulilah ... mudah-mudahan usaha warung makan ini lancar dan meningkat terus ya Ris, Terima kasih berkat kamu rumah makan ini tambah ramai, " ucapku terhadap Risna sambil tersenyum
"Alhamdulilah ... Mbak, berkat Mbak juga! Kalau bukan karena mbak, aku tidak akan bisa bekerja di sini. Sampai di percaya sama Mba. Yang penting Mba jangan khawatir, percayakan ini ke Risna. Insa Allah Risna amanah jujur mbak," sahut Risna meyakinkan aku
"Iya Ris, Mba percaya kamu. Mbak sudah anggap kamu adik, tetap selalu jujur ya,Mba bangga sama kamu, " ucapku bangga pada karyawan kepercayaan aku ini.
"Terima kasih, mbak " jawab Risna tersenyum
"Sama sama,Ris "jawabku membalas senyuman Risna
Setelah cukup lama melihat usaha Rumah makan, akhinya aku memutuskan untuk pulang.
****
Sesampai nya dirumah, aku merebahkan tubuh di kursi, samar-samar aku mendengar bunyi suara nada dering. Aku mencari nya ternyata ada di atas meja dekat televisi . Aku menatap handphone ini, aku tak tahu ini handphone punya siapa?
Sesampai nya di rumah, aku merebahkan tubuh di kursi, samar-samar aku mendengar bunyi suara nada dering. Aku mencari nya ternyata ada di atas meja dekat televisi . Aku menatap ponsel ini, aku tak tahu ini benda pipih ini punya siapa?
Perasaan Mas Faisal tidak punya ponsel lain selain yang selalu ia pegang dan bawa kemana mana, atau bisa jadi ini ponsel rahasia milik suamiku? Lebih baik aku cek aja ponsel ini. Tapi, setelah aku ingin membuka nya, untung saja ponsel ini tidak menggunakan password jadi aku bisa melihat isi dalam ponsel ini.
Aku menatap semua isi file foto dan semua chat, tak berselang lama. Ada pesan masuk ke handphone ini.
` My Honey '
Nama kontak itu, aku semakin penasaran. Aku segera membuka pesan yang ia kirim.
[Sayang ... kamu sedang apa? Aku kangen sekali Mas, sudah seminggu ini kita tidak bertemu," Pesan itu membuat dadaku bergemuruh, aku sama sekali tidak tahu siapa 'My Honey'
"Sayang ... kenapa pesanku tidak di balas? Padahal kamu sedang online?"
"Balas!"
Apa ini ada kaitannya dengan suamiku? Aku akan coba menelpon, ingin mendengar suara lebih jelas. Aku ingin tahu siapa gerangan yang mengirim pesan itu
Tut ... Tut ... Tut ...
[Hallo, Mas!] Terdengar suara perempuan dari seberang telepon, setelah ia mengangkat telepon dariku.
[Mas Faisal kenapa diam? Pesan aku juga kenapa tidak kamu balas, Mas?] tanyanya. Aku seperti tidak asing dengan suara itu. Aku tahu siapa pemilik suara itu? Suamiku bermain di belakangku! Tunggu saja pembalasanku.
***
Aku sudah menyewa mata-mata untuk memata-matai suamiku, aku ingin tahu ke mana saja ia pergi? Aku ingin tahu rumah gundiknya dimana.
Tiba tiba, ada suara nada dering dari saku celanaku. Aku segera merogohnya dan menatap layar siapa yang menelpon. Ternyata nomer baru, aku segera mengangkatnya takutnya penting.
"Hallo! Apa ini dengan Ibu Dira? pemilik rumah Makan yang berada di sebrang jalan depan kantor PT Angkasa Group?" suara lelaki menanyakan tempat usahaku.
"Iya betul Pak, Ini dengan siapa ya?" Tanyaku dengan sopan
"Saya Pratama, Saya ingin memesan makanan langsung sama pemilik rumah makan. Berkenan tidak?" sahutnya bertanya
"Tentu boleh, Pak ... Pak Pratama mau pesan menu apa saja? Dan kapan harus saya kirim?" tanyaku padanya
"Makanan yang paling spesial di rumah makan Ibu saja! tiga hari lagi baru antar. Soalnya 3 hari kemudian saya akan ada acara pertemuan dengan kolega bisnis di kantor. Saya ingin menyajikan makanan spesial untuk tamu-tamu saya, Saya pesen banyak sekalian buat bagi-bagi ke panti asuhan Bu!! sekitar lima ratus cap makanan." ucapnya. Aku tersenyum sumringah mendengar ia memesan banyak.
"Oh iya, baik Pak ... terima kasih, nanti akan saya kirim langsung ke kantor PT Angkasa Grup,"
"Baik, ya sudah. Terima kasih ... Assalamualaikum,'' tanya mengucapkan salam
"Iya Pak, Wa'alaikum salam'' sahutku menjawab salamnya.
Alhamdulilah ... rezeki datang tak terduga, rumah makan ku ada yang pesan banyak, aku mesti langsung telpon Risna. Aku sangat senang sekali.
***
Hari sudah semakin sore, jam di dinding sudah menunjukan pukul 05:00 WIB. Tapi, nyatanya belum ada tanda-tanda suamiku pulang. Aku khawatir takut Mas Faisal kenapa-napa! Apa mungkin Mas Faisal pergi ke rumah Gundiknya yah? Aku akan mencoba menghubungi Mas Faisal.
Tut ... Tut ... Tut ...
Akhirnya sambungan telepo terhubung, "Hallo Mass, Kamu dimana? Kok sampai sekarang kamu belum juga pulang?" Tanyaku pada suamiku dari seberang telepon
"Iya Dek, Maaf ... Masada lembur ngedadak banget, Maaf sampai lupa ngabarin kamu. Sekarang sedang ada di kantor masih kerja," jawab suamiku meyakinkan aku.
"Masa sih Mas, aku minta vidio call pengen lihat ruang kerja mas, betul tidak Mas sedang di kantor" Tanyaku tidak mempercayainya
"Benar!! Mass tidak bohong Mas masih kantor tidak percayaan banget sih," ucap Mas Faisal marah. Aku jadi semakin curiga
"Loh, kok Mas jadi marah sih sama aku? Aku kan nanya baik-baik,"
"Iya maaf, Sayang ... habisnya kamu malah curigaan terus. Mas masih di kantor," ucap Mas Faisal kembali bicara lembut
"Terus, pulang jam berapa?"
"Sekitar jam 22:00 WIB, kamu tidur saja duluan. Simpan kunci di tempat biasa, soalnya mas lupa gak bawa kunci cadangan" Ucap Mas Faisal
"Pulang nya apa tidak bisa cepat Mas? Soalnya aku takut sendirian dirumah," Aku memelas
"Tidak bisa Dek, mas kerja juga demi kamu kok dan demi calon bayi kita, kamu harus ngerti dan paham. Sudah ya! Mas sedang sibuk, jangan ganggu mas lagi!" ucap Mas Faisal mematikan sambungan telepon.
Aku membuang ponsel ku secara kasar, aku sangat kesal sekali pada Mas Faisal, ketahuan banget dari bicaranya Mas Faisal pasti sedang bersama gundiknya.
??
Azan magrib berkumandang dengan merdu, aku bergegas berwudhu untuk menunaikan ibadah shalat magrib tiga rakaat. Setelah.berwudhu, aku segera melaksanakan shalat dengan khusu'
Setelah selesai aku memanjatkan doa kepada-Nya meminta supaya membuka kan hati suami ku, aku memohon dengan derain air mata.
Setelah berdoa, aku lekas mengaji, membaca ayat suci Al-qur'an. Supaya hati menjadi tenang. Aku membaca dengan bersungguh-sungguh. Surat yang kubaca surat Arr-Rahman dan sampai bacaan selesai.
Mengaji dan shalat sudah selesai aku lakukan, aku merapikan kembali sejadah dan mukena yang sudah aku pakai. Aku keluar kamar hendak menuju dapur, aku ingin makan karena perutku dari tadi sudah keroncongan.
Kemudian aku makan sendirian tanpa ditemani suamiku, makan begitu nikmat dan lahap supaya janin yang ada didalam kandunganku sehat selalu.
Setelah selesai, aku bergegas duduk di depan televisi sambil menunggu kepulangan Mas Faisal, menonton serial drama rumah tangga. Tapi, nyatanya aku sama sekali tidak bisa menahan rasa kantuk, tanpa berlama-lama aku malah tertidur dengan lelap di ruang keluarga depan televisi.
BERSAMBUNG ..
Kira-kira ada yang tahu tidak? Kapan Mas Faisal akan pulang kerumah? Kasihan sekali ya, Dira, sampai harus mmenunggu kepulangan suaminya, sampai ketiduran begitu. Jangan Lupa Subcribe, Tap Love dan di tunggu komentarnya ? Terima kasih ..