Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Perkenalan

Dengan perdebatan alot dan rela memutus pertemanan dengan Mawar karena ia tidak mau bersedia menemani Cheryl, akhirnya Mawar setuju dan mereka akan membolos kuliah. Demi-demi, melihat pangeran dari kerajaan antah-brantah.

Rencana licik sudah di susun dalam otak Cheryl, yang hanya beberapa pentium. Saatnya misi di mulai.

Mereka tiba di cafe, terlihat sangat ramai sekali lautan manusia berkumpul. Nyali Cheryl langsung ciut. Wajahnya mendadak panas, dan jantung berdetak lebih cepat. Pangkreasnya berdenyut-denyut.

Rasanya ingin pulang saja, dan mengikuti perkuliahan sambil duduk manis mendengar ocehan dosen.

"Turun cepat." Mawar menarik Cheryl. Karena mendadak, nyali Cheryl surut. 

"Turun, kalau nggak mau pertemanan kita putus." Ancaman dari kedua sahabat yang tidak beres ini, akhirnya salah satu pasti mengalah.

"Ck. Pulang aja ya, nggak jadi. Kapan-kapan aja kesini." Kata Cheryl memelas.

"Satu, turun, dua... woy.. ini!" Teriak Mawar.

"Aku turun." Karena Cheryl tahu, sahabat gilanya ini suka nekat.

Dengan berkaca sebentar, Cheryl memastikan poni rambutnya, masih pada tempat semula. Dan matanya masih berwarna hitam.

Memastikan make up tidak luntur. Ia menyemprot lagi parfum Mawar.

"Hah! Kayaknya aku harus jual parfum nih, sekali semprot 50.000." Keluh Mawar, karena setiap barang yang dibeli, tidak pernah ia merasakan seutuhnya. 

Cheryl mengambil lagi bedak bayi Mawar dan memakainya. Ok, wajahnya sudah putih dan cantik Seperti Lisa Blackpink.

"Temanin ya."

"Dih, ogah."

"Ya-ya-ya" Cheryl mengedipkan matanya beberapa kali terhadapnya. Mawar menghela nafas panjang, dan keluar.

"Thanks kawan." Cheryl memeluk sahabatnya. Bagi Cheryl, badan Mawar paling enak dipeluk, karena begitu empuk seperti daging buat di steak.

Akhirnya, mereka masuk ke dalam cafe. Semua mata tertuju pada mereka, kecuali jodoh Cheryl ia tetap fokus dengan handphone-nya. Sumpah, jahat bangat. Pesan Cheryl ia abaikan, dan dia sedang megang HP.

Cheryl menarik nafas panjang, dan berdehem sekejap. Aku bisa, aku bisa melakukan ini. Ia terus merapalkan doa, dan berjalan menuju kerumunan laki-laki.

Gerombolan itu pada sibuk dengan game mereka di handphone. Cheryl iri pada handphone itu, ingin berada dalam posisi handphone itu. Di pegang, dan di perhatikan setiap saat.

Cheryl menutup mata.

"Sayang, kenapa kamu nggak balas pesan aku? Lebih seru game itu daripada aku?" Nggak tahu malu? Emang. Meski dengan ketakutan penuh, dan gemetaran Cheryl berhasil. Semua shock. Ia tersenyum puas.

Cheryl tersenyum, pada kerumunan para lelaki disana.

"Aku Cheryl, Pacar Juna. Maklum pacarku pemalu, jadi dia nggak mau ngakuin terang-terangan." Dan Juna, hanya menganga.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel