Pustaka
Bahasa Indonesia

Hot Desire

108.0K · Tamat
Abigail Kusuma
85
Bab
57.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

"Kita adalah dua orang yang tak seharusnya bersama," lirih Xena pilu. Morgan menarik dagu Xena dan berdesis, "Sejak awal, kita memang sudah ditakdirkan bersama." Xena Foster terkenal dengan kehidupan glamour dan selalu berfoya-foya. Bagi Xena, dirinya tak perlu bekerja susah payah, karena selama ini gadis itu selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Hidup Xena memang selalu menjadi idaman para gadis di luar sana. Sempurna dan tak memiliki celah kekurangan. Namun, siapa sangka semua itu berubah di kala Xena bertemu dengan Morgan Louise—sosok pria tampan yang mampu menggetarkan hatinya, bahkan membangkitkan hasrat memilikinya. Morgan telah berhasil, membuat Xena tergila-gila pada pria itu. Sayang, perasaan cinta Xena telah terjebak pada kenyataan pahit tentang Morgan Louise. Kenyataan yang telah menghancurkannya. Bagaikan di ambang jurang, mampukah Xena bertahan? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95 Cover designed by Papong and owned by Abigail Kusuma

RomansaBillionairePerselingkuhanCinta Pada Pandangan PertamaPengkhianatanWanita CantikMengandung Diluar Nikahbadboyplayboy

Bab 1 – Falling in Love

“1 miliar USD!”

“2 miliar USD!”

“3 miliar USD!”

Suasana pelelangan barang mewah yang ada di kota Paris, sedikit ramai memperebutkan sebuah berlian langka. Tampak kilauan berlian membuat para tamu undangan yang hadir di pelelangan itu menatap penuh memuja. Semua orang begitu kagum akan indahnya berlian langka yang ada di hadapan mereka. Ukuran yang cukup besar serta kilauannya benar-benar sempurna.

“Penawaran terakhir di 3 miliar USD. Apa ada lagi yang lebih tinggi?” sang pembawa acara mengangkat papan di tangannya yang tertera nominal 3 miliar USD.

“4 miliar USD!” Seorang gadis cantik berambut cokelat gelap, mengudang perhatian banyak orang karena berani menawar dengan harga yang fantastis. Gadis itu berpenampilan layaknya seorang putri. Sangat cantik dan sempurna. Gaun berwarna merah, menunjukan jelas belahan dada dan belahan pahanya. Kulit putih mulus layaknya porselen, membuat gadis itu tampil memukau. Tak ada satu pun yang tak berkedip melihat keindahan gadis itu.

“Nona Xena Foster. Penawaran tertinggi jatuh pada Nona Xena Foster.” Pembawa acara itu menatap Xena Foster dari kejauhan. Sekalipun memakai topeng, tapi sang pembawa acara itu mengenal dekat Xena Foster.

Well, siapa yang tak mengenal putri dari keluarga Foster? Xena Foster terkenal dengan kehidupan yang glamour. Menjadi bungsu di keluarga Foster, membuat Xena selalu berfoya-foya. Seperti saat ini. Hobby Xena adalah ikut pelelangan barang-barang langka dan mahal. Xena tak perlu bekerja susah payah, karena dia sudah mendapatkan segalanya yang diinginkan.

“Tidak ada yang lebih tinggi dari 4 miliar USD? Baiklah, kalau begitu saya tutup dengan hitungan mundur. 3 … 2—”

“7 miliar USD!” seorang pria tampan baru saja masuk ke dalam ruangan pelelangan, menjadi pusat perhatian. Jas berwarna hitam, tubuh yang tinggi dan kekar, serta jambang yang sempurna, membuat semua wanita yang ada di sana tak berkedip melihat pria itu. Sekalipun memakai topeng, tapi banyak orang yang bisa melihat ketampanan pria itu.

“Wah! 7 miliar USD! Tamu yang baru datang berani membuka harga 7 miliar USD. Apa ada yang lebih tinggi?” sang pembawa acara begitu takjup melihat tamu yang baru datang, berani membuka harga 7 miliar USD.

Mata Xena mendelik tajam, melihat pria asing yang baru saja dari kejauhan. Xena tak terlalu melihat jelas, karena jarak pria itu cukup jauh darinya. “8 miliar USD!” seru Xena tak mau kalah. Xena sudah lama sekali mengincar berlian langka itu.

“9 miliar USD!” Pria asing itu kembali menawar harga lebih tinggi dari Xena.

Xena berdecak kesal. “10 miliar USD!” Lagi, Xena tak mau kalah.

Pria asing itu menatap sang pembawa acara dengan serius. “20 miliar USD!”

Bibir Xena mengang di kala pria asing itu berani memberikan harga 20 miliar USD. Xena tak menyangka ada yang ingin mengalahkannya di pelelangan ini. Karena biasanya Xena selalu memenangkan barang yang memang dirinya ingikan.

Napas Xena memburu penuh emosi. Gadis itu hendak mengangkat papan dengan nominal 25 miliar USD. Namun, sayangnya asisten Xena segera menahan tangan Xena. Tampaknya asisten Xena melarang Xena untuk melakukan penawaran lagi.

“Nona, Anda tidak bisa melakukan penawaran terlalu tinggi. Ayah Anda dan Kakak Anda pasti murka kalau sampai Anda mengeluarkan uang lagi. Tadi pagi Anda sudah mengeluarkan uang banyak demi pelelangan sebuah kalung berlian. Anda tidak bisa mengeluarkan uang banyak lagi untuk malam ini,” bisik sang asisten, memberikan peringatan pada Xena.

“Shit!” Xena mengumpat seraya mengepalkan tangannya dengan kuat. Xena tak pernah mengira kalau ada yang mengalahkannya di pelelangan.

“20 miliar USD! Penawaran yang fantastis. Apa ada yang lebih tinggi dari 20 miliar USD?” seru pembawa acara yang begitu takjub pada pria asing itu.

Hening. Tak ada satu pun tamu undangan yang berani menawar lagi. 20 miliar USD untuk sebuah berlian langka adalah angka yang sangat fantastis.

“Baiklah, pemenang berlian langka ini adalah Tuan yang ada di sana. Berlian dengan harga 20 miliar USD,” seru seorang pembawa acara, menunjuk pria asing yang sedari tadi berdiri di ujung. Tampak para tamu undangan itu bertepuk tangan sekaligus kagum akan tamu yang baru saja datang itu.

Pria asing itu hanya memasang wajah dingin tak memedulikan sekitar. Lantas, melangkah pria asing itu meninggalkan ruang pelelangan. Sebelum pergi, pria asing itu meminta asistennya mengurus berlian langka yang berhasil dimenangkannya.

“Hey, tunggu!” Xena yang kesal, langsung berlari menghampiri pria asing itu. Namun, sayangnya di kala di depan, Xena harus ditahan oleh para pengawal dari pria asing itu.

“Lepaskan aku! Aku ingin bicara dengan Tuan kalian!” seru Xena seraya berontak saat tangannya dipegang oleh para pengawal dari pria asing tadi.

“Maaf, Nona. Tuan Kami tidak suka diganggu.” Para pengawal dari pria asing, memberikan peringatan tegas pada Xena. Detik selanjutnya, para pengawal masuk ke dalam mobil, meninggalkan lobby.

“Nona Xena? Anda tidak apa-apa?” Linda—sang asisten—membantu Xena yang tadi nyaris terjatuh.

Xena memejamkan mata singkat, berusaha mengendalikan emosinya. “Cepat cari tahu siapa nama pria asing itu, dan berikan aku alamat tempat tinggalnya sekarang! Aku ingin menemuinya!”

Linda mengerutkan keningnya. “Maaf, Nona. Apa Anda yakin?” ulangnya memastikan.

Xena berdecak tak suka. “Memangnya, aku menyukai bermain-main? Jangan banyak bicara! Temukan alamat pria asing itu sekarang!”

Linda menelan salivanya. “B-baik, Nona. Saya akan berusaha mencari alamatnya.” Dengan cepat, Linda segera membuka iPad di tangannya, memeriksa tamu yang hadir di pelelangan barang mewah yang ada di Paris itu. Beruntung, Linda memiliki akses melihat data. Walau tak lengkap, tapi nama dan alamat pasti ada di data tersebut.

***

Mobil sport Xena terhenti di sebuah mansion mewah yang ada di pusat kota Paris. Terlihat jelas sorot mata Xena tak lepas melihat mansion mewah di depannya, penuh dengan para penjaga. Xena tahu pasti sangat sulit untuk masuk. Akan tetapi, Xena tak peduli. Gadis itu akan berusaha masuk ke dalam, menemui pria asing yang berani mengalahkannya.

“Jadi ini mansion pria asing itu?” tanya Xena pada sang asisten.

Sang asisten mengangguk. “Benar, Nona. Ini adalah mansion dari Morgan Louise. Beliau salah satu pengusaha ternama di Eropa.”

“Persetan dengan statusnya. Aku harus menemuinya! Berani sekali pria itu mengalahkanku!” seru Xena dengan napas yang menggebu penuh amarah.

“Nona, tapi—”

“Diamlah, Linda. Kau terlalu banyak bicara! Sudah, lebih baik kau pulang. Jangan ikut campur urusanku.” Xena turun dari mobil, dan melangkah masuk ke dalam mansion itu. Linda kebingungan. Linda ingin mengejar, tapi tak mungkin. Mengingat sifat Xena sangatlah keras.

“Anda siapa?!” Para pengawal mencegat Xena yang ingin masuk ke dalam mansion.

Xena mendengkus kasar. “Aku, Xena Foster. Aku ingin bertemu dengan Morgan Louise.”

“Nona, Tuan Morgan Louise sedang tidak ingin diganggu. Lebih baik Anda pulang,” kata salah satu pengawal, dengan nada tegas, meminta Xena untuk pulang.

Xana menatap kesap para penjaga. “Katakan pada Tuanmu, aku adalah Xena Foster. Putri bungsu dari keluarga Foster! Aku ingin bertemu dengannya sekarang! Kalau Tuanmu tidak mau keluar, aku akan memanggil para pengawalku, untuk menghajar kalia semua!” Xena tak main-main dengan ancaman yang dia keluarkan.

Para pengawal ingin menyeret paksa Xena untuk keluar, akan tetapi ancaman Xena membuat mereka tak bisa main bertindak kasar. Para pengawal itu takut kalau apa yang dikatakan oleh Xena adalah kenyataan.

“Tunggulah, kami akan konfirmasi ke dalam dulu,” kata sang pengawal yang akhirnya melunak pada Xena.

Xena menganggukan kepalanya. Merespon ucapan pengawal itu. Detik selanjutnya, sang pengawal segera melakukan konfirmasi pada pengawal yang ada di dalam mansion.

Xena terlihat sangat tak sabar. Akan tetapi, Xena terpaksa harus menunggu. Dalam hati, Xena sudah memiliki rencana kalau sampai pria yang bernama Morgan Louise melarang dirinya masuk ke dalam.

“Nona Foster, Anda bisa masuk ke dalam. Tuan Morgan Louise saat ini ada di lantai 2,” ujar sang pengawal di kala sudah melakukan konformasi.

“Aku boleh masuk?” ulang Xena memastikan. Ada rasa tak percaya dari gadis itu, bahwa dirinya diperbolehkan untuk masuk ke dalam.

Sang pengawal mengangguk. “Ya, Anda diperbolehkan masuk, Nona Foster.”

Xena tersenyum angkuh. Gadis itu mengangkat kepalanya, melangkah dengan anggun masuk ke dalam mansion. Xena sama sekali tak takut meski hanya datang seorang diri. Lagi pula, Xena yakin pria bernama Morgan Louise tak berani berbuat macam-macam dengannya.

Saat Xena masuk ke dalam mansion, gadis itu menaiki undakan tangga. Namun, tiba-tiba Xena mendengar suara aneh dari lantai dua.

“Ah, faster, Morgan.”

“Ah, kau selalu luar biasa, Morgan.”

“Ah, ah, ah.”

Seketika tubuh Xena membeku menatap dua insan sedang berhubungan seks di ruang tengah yang ada di lantai 2. Xena meneguk ludahnya berat. Posisi sang wanita duduk di atas meja, dan pria berada di depannya. Tubuh gagah dan bidang pria itu sangat terlihat, membuat bulu kuduk Xena menjadi merinding.

Xena belum pernah melihat adegan seks secara langsung. Ini adalah pengalaman pertamanya. Biasanya, gadis itu hanya melihat adegan seks melalui film. Tapi kali ini, dirinya harus melihat adegan panas. Sungguh, Xena menjadi salah tingkah. Detik selanjutnya, Xena memilih melihat ke samping, tak lagi menatap dua insan yang tengah melakukan hubungan seks.

Hingga kemudian, Morgan menyudahi permainan panas itu. Morgan dengan santai merapikan pakaiannya, dan membuang kondom yang dia pakai ke tempat sampah. Pun wanita yang duduk di atas meja segera merapikan pakaiannya.

“Pergilah. Anak buahku akan mengirimkan uang ke rekeningmu,” ucap Morgan dingin.

“Morgan, aku masih ingin denganmu,” kata wanita itu dengan tatapan memohon pada Morgan.

“Aku sibuk. Aku akan menghubungi jika aku membutuhkanmu,” tukas Morgan tegas.

Wanita itu menghela napas dalam. “Bailah, aku akan menunggumu menghubungiku.” Wanita itu mencium rahang Morgan, dan melangkah dengan angkuh meninggalkan ruangan itu. Terlihat wanita itu sempat memberikan tatapan dingin dan tajam pada Xena. Tapi Xena, memilih mengabaikan wanita itu.

“Kau, Nona Foster?” Morgan melangkah mendekat pada Xena yang masih melihat ke samping, tak menatap dirinya.

Xena mendengkus kesal, lantas gadis itu mengalihkan pandangannya pada Morgan. “Aku ke sini untuk—” Seketika perkataan Xena terhenti, melihat wajah pria di hadapannya begitu tampan. Rahang tegas. Jambang rapi sempurna. Hidung mancung menjulang melebihi bibir. Semua yang dimiliki pria itu membuat darah Xena berdesir. Untuk pertama kalinya, Xena terpaku pada seorang pria tampan. Dada Xena bergemuruh. Pria di hadapannya benar-benar maskulin, layaknya pahatan patung Dewa Yunani.

***

-To Be Continued

Follow me on IG: abigail_kusuma95