Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kandidat Partner One Night Stand

Revel memperhatikan Jill tanpa gadis itu sadari. Senyum tipis muncul di wajah pria itu. Entah kebetulan atau memang takdir, karena tanpa direncanakan Revel kembali bertemu dengan gadis angkuh itu.

Revel menghabiskan minumannya dalam sekali teguk dan berjalan mendekati Jill yang masih tampak kesal. Revel ingin tau apa yang sedang Jill pikirkan hingga wajah cantiknya tampak begitu menakutkan, persis seperti singa betina yang baru saja melahirkan dan tidak ingin diganggu oleh siapapun!

Namun bukan Revel namanya jika tidak berani mendekati Jill, jadi meski sadar kalau gadis yang menjadi incarannya sedang berada dalam suasana hati yang buruk, tapi tidak menggoyahkan niat Revel untuk tetap mendekatinya. Cari mati mungkin istilah tepatnya.

Atau mungkin Revel malah sengaja ingin memancing emosi Jill? Karena pertanyaan pertama yang Revel ajukan membuat Jill langsung mendelik kesal!

Pertanyaan yang bernada mengejek!

“Gimana rasanya jadi jomblo karena diselingkuhin?” tanya Revel mendadak membuat Jill kaget karena tidak menyangka kalau pria itu sudah berada disampingnya, bahkan Jill tidak menyadari keberadaan Revel. Dengan pertanyaan super menyebalkan pula!

Entah sudah berapa lama pria itu berada di bar ini, Jill terlalu sibuk dengan rasa kesalnya hingga tidak memperhatikan sekitar!

“Bukan urusan lo!” ketus Jill setelah rasa kagetnya mereda.

‘Masih tetap angkuh dan menyebalkan seperti dulu! Tapi justru itu yang gue suka!’ batin Revel dengan senyum misterius.

“Mending lo pergi jauh-jauh dari gue! Gue mau cari mangsa malam ini. Kalo ada lo, cowok lain nggak ada yang berani deketin gue nanti!” usir Jill, masih dengan keketusan yang sama. Keketusan yang membuat Revel semakin tertarik.

“Mangsa?” ulang Revel dengan nada mengejek.

“Iya. Emang lo tuli ya?” sarkas Jill tanpa rasa takut.

“Mangsa buat apa? Main monopoli?” ledek Revel, mengabaikan keketusan Jill.

Lagi-lagi Jill hanya bisa memberengut kesal saat Revel malah mengejeknya! Meremehkan ucapannya. Memang pria itu siapa sih? Kenapa selalu bersikap menyebalkan pada Jill? Sebenarnya apa salah Jill? Padahal mereka kenal saja tidak! Hanya beberapa kali bertemu tanpa sengaja! Tapi kenapa Revel berani mendekatinya dan bersikap sok akrab?

Dan yang paling penting, bagaimana Revel bisa mengetahui tentang dirinya? Bahkan tau nomor ponsel Jill! Mencurigakan! Jill ingin bertanya, tapi membatalkannya atau perbincangan mereka akan semakin lama!

Tidak heran kalau Jill berusaha menahan kekesalannya dan menjawab malas,

“Main monopoli? Mungkin itu gaya lo! Tapi sayang, gue cari mangsa buat jadi partner se-ks gue malam ini! Bukan partner main monopoli kayak lo!” balas Jill angkuh, namun jawaban yang diberikan Revel membuat Jill ternganga.

“Hmm… kebetulan gue lagi cari partner se-ks buat malam ini. Apa lo berminat jadi partner gue? Ahh, ralat, apa lo berani jadi partner gue?” tawar Revel seakan menantang membuat Jill terkejut, tidak menduga akan mendapat jawaban seperti itu dari Revel.

Jill terdiam beberapa saat sebelum kembali bertanya dengan nada mengejek, hanya untuk menutupi kegugupannya atas tawaran Revel yang tidak terduga. Tawaran Revel barusan seolah ingin mengetes keseriusan dirinya membuat Jill tidak bisa mengelak.

“Emang koleksi cewek lo pada kemana? Kabur karena nggak puas dengan performa lo diatas ranjang?” ejek Jill.

Revel terbahak mendengar pertanyaan Jill yang seharusnya menyentil ego dan harga dirinya sebagai pria, tapi Revel sadar kalau Jill hanya ingin memancing emosinya, jadi dirinya tidak akan terpengaruh semudah itu! Lagipula Jill bebas berkata dan berasumsi apapun. Revel tidak ingin ambil pusing!

Revel tidak akan melarang dan akan membuktikannya secara langsung! Bukti nyata jauh lebih penting dan dapat dipercaya daripada sekedar ucapan tanpa bukti kan?

“Lo akan tau bagaimana performa gue diatas ranjang kalau lo berani jadi partner se-ks gue malam ini,” balas Revel santai.

Jill sadar kalau itu hanyalah pancingan Revel agar Jill menyetujui ajakan pria itu, tapi Jill tidak langsung menjawabnya, malah menanyakan hal yang membuatnya penasaran.

“Tapi serius deh, koleksi cewek lo kemana? Bukannya biasa banyak?” tuduh Jill asal, padahal sebenarnya Jill sama sekali tidak tau. Bagaimana bisa tau? Jill bertemu Revel saja baru 2x, kemarin dan hari ini! Bisa dibilang mereka baru kenal!

“Mereka sibuk,” balas Revel enteng.

“Dasar playboy!” sungut Jill.

“Jadi apa lo beneran mau cari partner one night stand? Apa lo berani? Yakin sama keputusan lo itu?” cemooh Revel.

“Sialan! Gue bukan pengecut!”

“Oh ya? Berani buktiin?” tantang Revel.

Jill terdiam tidak berani menjawab pertanyaan Revel, hingga pandangannya tertumbuk pada pria dan wanita yang asyik bergoyang sensual di area dance floor. Alvaro dan entah siapa. Wanita lain lagi. Jill sama sekali tidak menyadari keberadaan Alvaro sebelum ini. Kenapa dunia sesempit ini sih?

‘Apa si brengsek itu udah lama disini?’ batin Jill bertanya-tanya.

‘Sialan! Padahal baru putus kemarin, tapi dia udah happy aja sama cewek lain! Padahal tadi pagi masih ngemis minta balikan sampe dateng ke rumah gue! Emang dasar cowok brengsek!’ lanjut Jill kesal, hanya dalam hati.

Sejak mengetahui kebusukan Alvaro, entah sudah berapa puluh atau ratus kali kata brengsek yang keluar dari bibir Jill, namun gadis itu tidak terlihat bosan untuk mengulangnya terus menerus. Seolah ingin menegaskan kalau Alvaro memang brengsek!

Revel ikut mengarahkan pandangan, ingin tau apa yang membuat perhatian Jill teralihkan sampai begitu serius. Dan matanya menangkap Alvaro dan wanita lain.

Pemandangan yang membuat Revel menyeringai sinis, senang karena kini Jill bisa melihat langsung kelakuan brengsek mantan kekasihnya tanpa Revel harus campur tangan!

“Gue udah bilang kan kalo cowok lo itu brengsek?” cemooh Revel pada gadis didekatnya dengan senyum sinis yang tampak jelas di wajah tampannya.

“Berisik! Dia bukan cowok gue lagi dan gue nggak butuh komentar lo! Yang gue butuhin sekarang cowok buat partner one night stand! Dan apa lo yakin dengan tawaran lo barusan?” balas Jill sengit pada pria tampan yang berdiri angkuh di hadapannya.

Pertanyaan yang membuat Revel tersenyum tipis, yakin kalau umpannya akan berhasil!

“Sure! Gue nggak pernah ragu untuk hal seperti itu, nggak seperti lo!”

Jawaban Revel yang bernada tantangan plus ejekan dan keberadaan Alvaro yang asyik bercengkerama dengan wanita jalang lainnya membuat tekad Jill untuk melepas segelnya semakin kuat. Jill akan membuktikan kalau dirinya bukanlah seorang pengecut seperti yang Alvaro tuduhkan padanya! Jill tidak pernah takut melepas keperawanannya!

Jika alasan Alvaro selingkuh karena Jill enggan memberikan kegadisannya pada pria itu, maka Jill akan melakukan hal sebaliknya sekarang! Jill bisa memberikan kegadisannya pada pria manapun yang dirinya inginkan. Revel, salah satu kemungkinannya!

Dan Jill akan membuktikan kalau tidak semua pria hanya berpikir tentang se-ks! Pasti ada saatnya nanti Jill bertemu dengan pria yang tulus mencintainya. Atau mungkin, siapa tau pria di depannya ini bisa menjadi pasangannya nanti kan? Masa depan siapa yang tau?

Tapi Jill segera menepis pikiran itu dari benaknya. Jill menggeleng pelan, tidak menyangka kalau dirinya bisa memikirkan hal segila itu! Bukankah Revel menyebalkan? Tapi kenapa Jill berpikir untuk memiliki pasangan menyebalkan seperti Revel? Aneh!

Rasanya otak Jill sudah korslet karena pengkhianatan yang dilakukan Alvaro!

Namun meski begitu, ada hal yang membuat Jill penasaran.

Nama dan wajah Revel membuat Jill terusik sejak pertama kali mereka bertemu kemarin, seolah ada sebuah memori yang sudah lama terpendam dan kini kembali muncul ke permukaan. Tapi memori apa? Entahlah, Jill tidak bisa mengingatnya!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel