Pustaka
Bahasa Indonesia

Gairah Terlarang

5.0M · Tamat
Heri Heryadi
2501
Bab
148.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Downy yang sehari hari hanya sebagai seorang introvert, kutubuku, jarang bergaul, tiba tiba merasa tertarik dengan mamanya sendiri. Awalanya saat mamanya selalu tertidur di sofa dengan berpakaian minim. Akhirnya ia selalu mengintip ketika mamanya dalam keadaan telanjang. Baik ketika mandi dan lainnya. Hingga suatu saat ia juga tertarik dengan seorang gadis yang bernama Elena. Namun Elena tidak tertarik. Bahkan cenderung membully Downy. Downy akhirnya bersekutu dengan setan. Ia mempunyai kekuatan. Dari situ ia mulai menaklukan para gadis dan pujaannya hingga bertekuk lutut padanya.

One-night StandPengkhianatanWanita CantikTuan MudaRomansaAnak KecilIstriFlash MarriageDewasaPerselingkuhan

Bab 1 Mamaku yang sexy

"Downy ... Buka pintunya"

"Apa maa"

"Kamu ngapain saja di kamar mandi sudah sejam lamanya"

"Lagi sakit perut ma"

Aku memang hobby mandi. Sehari bisa 3 kali. Tahu sendiri, usiaku sudah remaja. Dan hobbyku tiada lain bernama cokbun, Ngocok Pake Sabun. Tapi lebih tepatnya bukan pake sabun melainkan pake minyak kelapa.

Entah sejak kapan. Namun yang jelas awal kelas 1 SMP. Aku sudah mulai menggosok gosokkan penisku. Entah itu kepada buku majalah fashion, menggepitkan dan menggosok gosokkan dengan majalah itu, yang didalamnya ada gambar wanita telanjang karena fashion. Bahkan bacaanku Any Arrow. Tak jarang aku membasahi majalah majalah sexy, popular, majalah playboy, penthouse dengan spermaku.

Kali ini di kamar mandiku juga aku membawa majalah itu. Apalagi majalah playboy edisi terbaru ini menampilkan hairy pussy milik artis ternama, Emma Watson.

Entah mengapa penyakit ini kian menjalar. Apalagi mama juga biang keladinya. Bagaimana tidak, ia selalu memakai daster mini dan tidur di sofa celana dalamnya kemana mana.

Pernah suatu hari, bahkan ketika mama tertidur pulas di sofa, aku menggerak gerakkan penisku di selangkangannya. Sampai keluar spermaku di lantai tentunya bukan di celana dalamnya. Bisa babak belur kalau ketahuan.

"Cepetan ... Ada om Edy mau ajak kamu ke mall"

Aku sebenarnya tidak begitu suka mall dan hingar bingar. Aku memang juara kelas. Tapi otak mesumku juga menjalar dengan cepat dengan kecerdasan ku.

Tak jarang aku mendapat piala dan juara olimpiade. Entah matematika atau fisika. Namun lagi lagi kecerdasanku sejalan dengan nafsu birahiku.

"Aku enggak dulu deh ma. Aku lagi sakit perut" kilahku.

"Hemz ya udah, nanti mama beliin aja makanan kesukaanmu ya, jaga rumah ya jangan kemana mana, si mbok Darmi nanti mama suruh bikin nasi goreng"

"iya ma"

Nah itu dia. Kesempatan. Aku bisa ngintip mbok Darmi yang susunya gede. Walau cuma pembantu, tapi keseksiannya ngalahin pepita pearce. Menurut aku sih.

Aku mulai eksebionis. Aku hanya menutup pantatku dan kemaluanku dengan majalah playboy ku. Rasanya gimana bisa jalan jalan di ruang tengah tanpa busana.

Apalagi jam segini biasanya si mbok waktunya mandi. Tentu saja kepiawaianku sudah taraf mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, aku membuat sendiri hidden cam dalam bentuk sikat gigi, lampu bohlam, bahkan disetiap kamar mandi sudah kupasangi. Tinggal diaktifkan dari android selesai. Aku bisa melihat siapapun yang masuk kamar mandi.

Kali itu sasaran korbannya mbok Darmi.

Si mbok dengan wajah tanpa ragu masuk ke kamar mandi belakang. Aku mulai stand by di sofa. Kapan lagi bisa cokbun di sofa. Kubawa minyak kelapa. Dan mbok Darmi pun mulai membasahi badannya.

"Alamak, ngapain lagi si mbok masih pakai samping. Mana bersih kalau mandi pakai samping. Padahal aku sudah siap siap menggosokkan penisku dengan minyak kelapa"

Memang si mbok ini kalau mandi, ia masih pakai samping. Kecuali diakhir ia baru akan membuka sampingnya.

Dan tibalah waktu akhir. Dan ... Taraaa ...

Benar saja. Susunya menjuntai bisa kulihat dengan jelas. Buru buru aku melumuri batang kemaluanku dengan minyak kelapa.

"Hemmz Asu.... Gak kelihatan lagi ... Ayok berdiri mbok"

Si mbok malah terlihat duduk. Seperti nya dia cebok. Mungkin dia pipis.

Punya si mbok Darmi melenuk tembem dan bulunya lebat. Sudah hapal bentuk hairy pussy ya. Tak kalah lebat dengan Emma Watson. Namun susu mbok Darmi lebih mengkal, dan lebih besar. Kalau itu cokbun bakal sukses karena pepaya mengkalnya yang menggoda. Dan ...

"Srooot sroooot srooot"

Spermaku keluar di majalah playboy itu.

Aku bahkan membayangkan kalau aku telanjang di sofa dan mbok Darmi lihat apa jadinya. Selalu itu yang kupikirkan. Pengen sesekali ngeprank mbok Darmi.

***

Kulihat pagi itu mama hanya pakai baju tidur transparan. BH dan celana dalamnya gak karuan.

Agak syur juga lihat mamaku telanjang.

"Kamu mau sarapan? Mama bikinin sorry kamu telor mata sapi ya dan roti goreng"

"Iya ma"

Mamaku lenggak lenggok. Celana dalam hitamnya kelihatan. Aku heran sih, apa mama gak punya urat malu. Walau aku anaknya Khan bukan berarti dia harus semi telanjang didepan ku. Aku Khan udah besar ma. Pikirku berkecamuk.

Selesai bikin roti goreng, mamaku menyuguhkan kepadaku.

"Mau pake mayones atau saus"

Aku masih melongo. Susu mamah nyaris keluar BHnya. Putingnya agak kelihatan.

Susu mamah gede juga. Walau lebih gede punya mbok Darmi.

"Heh kok melamun aja, lihat mamah segitunya, ini mau pake mayonaise apa saus"

"Eu anu dua duanya ma"

"Nih makan"

Mama memperhatikan aku. Aku gak konsen lihatnya. Sekarang terlihat jelas putingnya menyempil berwarna coklat.

"Idih mama, itunya keluar"

Mamaku baru sadar.

"Ups sorry, pantesan kamu keasikan lihat tetek mamah, mau lihat nih?"

Mamaku justru mengeluarkan teteknya.

"Ih kok mamah gak malu sih mah, Downy Khan udah dewasa, malu lihatnya mah. Downy udah gede mah"

"Duh anak mamah yang udah gede ckckck"

Mamah malah menghampiri.

"Mana, anak mamah yang udah gede"

Mamah meraih tanganku dan menyuruhku untuk merames susunya.

"Dih mah apa apaan sih mah"

"Kamu mau pegang, sok aja. Jangan sok Sokan udah gede, sini kalau mau micu"

"Mimi susu mamah?"

"Iya..."

Malah mamah membenamkan kepalaku ke susunya.

"Apa apa an sih mah"

"Sok kalau mau netek"

"Beneran mah"

"Bener"

Aku dengan sangat terpaksa sekaligus senang. Aku memeras susu mamah. Dan aku sedikit nakal mengisap susu mah.

"Downy ... Geli downy, dari mana kamu belajar itu, hayo kamu pasti nonton video porno ya"

Aku memang pernah nonton video porno di hpku cara melumat payudara ala orang gede. Aku memeras susu mamah dan melumatnya bak ekstra puding.

"Enggak .. downy gak nonton video porno bener mah"

"Tapi kok kamu nyusu nya seperti itu, hayo siniin hp nya"

Mamaku mulai curiga.

"Enggak mah"

Untung saja aku gak pernah menyimpan video porno dalam hpku. Kalau gitu nanti alamat dimarahi mamaku.

Mamaku mengecek isi hpku. Tentu saja banyak aplikasi belajar disana. Dari mulai ruang guru, belajar bahasa Inggris, kamus dan lainnya.

Walau mesum otakku, tapi otakku juga pintar dan cerdas.

Aman sudah. Mama gak curiga. Ia cuek aja membiarkan susunya bergelayut didepanku.

"Jangan ya downy, kamu jangan coba coba berbuat mesum. Nanti ketagihan"

"Ketagihan apa ma?"

"Udah, anak kecil gak usah tahu beginian nanti kamu tahu sendiri kok"

"ML maksudnya?"

"Downy, siapa yang ngajarin kamu. Kamu kok tahu ML? Tau darimana?"

"Eu dari sinetron ma"

Mamaku hampir aja memarahiku. Tapi setelah tahu dari sinetron ia reda.

"Udah, kosakata kamu jangan dipakai lagi ya sayang. Itu buat orang dewasa"

"Kalau mamah udah lama gak ML sama papah Khan?"

Aku mulai sok Sokan.

"Downy ... Usia kamu berapa? Gak boleh nak, kamu gak boleh ucapin kata kata itu"

"Tapi aku tahu mah, kalau mamah pernah ML sama om Roy"

"Plak .."

Mamaku menamparku.

"Kurang ajar kamu, kamu tau dari mana downy"

Aku memang memasang hidden cam di kamar mamaku. Dan aku pernah pergoki om Roy masuk kamar mamaku dan ML sama mamaku. Aku tahu mama kesepian. Karena papah selalu dinas keluar kota. Mungkin mama perlu hiburan. Salah satunya ML dengan om Roy