Ringkasan
Li Jianli adalah seorang jenius ahli tanaman ternama dari abad ke-25. Namun, kenapa dia tiba-tiba berada di dalam tubuh seorang gadis kecil berusia 15 tahun? Kedua orang tua Li Jianli telah meninggal dan seluruh keluarganya ingin menjualnya ke seorang tua bangka untuk dijadikan istri kecil. Lihat! Bahkan dadanya saja belum tumbuh sempurna! Dia mengepalkan tinjunya dan menghajar seluruh keluarganya agar bisa terbebas. Hidup sebatang kara di zaman kuno, namun dia masih memiliki Cincin Dimensi. Betapa beruntungnya! Di kehidupan sebelumnya, dia tidak pernah menikah. Ah, di kesempatan ini, dia harus menemukan seorang suami. Baiklah. Li Jianli sudah menentukan tujuan hidupnya. "Tuan Muda yang tampan dan lemah lembut, manjakan aku! Kekayaan yang tak terbatas, aku datang!" "Hei gadis kecil, bagaimana kalau kamu menjadi istriku?" Li Jianli menoleh dan tertegun ketika melihat seorang pria berbaju hitam. Auranya begitu dingin dan menusuk. Dia ... pembunuh bayaran? Akankah Li Jianli menjadi kaya dengan kemampuannya? Siapakah laki-laki berbaju hitam itu? Dapatkah cinta mereka berdua bersatu? Follow IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain
BAB 1 Kelahiran Kembali
"Jianli! Tidak!"
Suara teriakan dan raut wajah ketakutan temannya adalah hal terakhir yang Li Jianli ingat. Setelah itu, merasakan tubuhnya melayang dan terbentur dengan sangat keras. Untuk sesaat, dia merasakan kesakitan yang amat sangat di sekujur tubuhnya. Seluruh tulangnya terasa remuk. Namun setelah beberapa saat, Li Jianli merasa tubuhnya melayang-layang di kegelapan yang tidak berujung.
Kegelapan hampir menguasai Li Jianli sepenuhnya ketika dia tiba-tiba merasakan secercah cahaya yang menariknya masuk.
Li Jianli membuka matanya perlahan. Itu sangat berat. Kepalanya berdenyut sakit, dan pandangannya buram. Dia tidak bisa merasakan kekuatan sedikitpun dari tubuhnya.
Hal pertama yang Li Jianli lihat adalah atap jerami yang terlihat hampir rubuh di atasnya. Ada banyak lubang terbuka di antara jerami-jerami itu. Li Jianli tidak bisa tidak tertegun.
"Dimana ini?" desis Li Jianli pelan. Dia menggerakkan kepalanya pelan dan melihat ke sekililingnya dengan linglung.
Apa dia tidak mati setelah terjatuh ke dalam jurang?
Tidak! Dia seharusnya mati karena terjatuh dari tempat setinggi itu ketika dia mendaki gunung bersama teman-temannya. Tidak mungkin dia masih hidup, kan?
Beberapa saat kemudian, dia kembali terkejut ketika melihat tumpukan kayu di sekitarnya.
"Gudang kayu? Kenapa aku berbaring di atas tikar lusuh?" bisik Li Jianli pada dirinya sendiri.
Seperti belum cukup dengan keterkejutannya, Li Jianli tertegun sekali lagi ketika melihat tangan putih yang sangat kurus di depan matanya.
Ada apa ini? Kenapa tangannya begitu kurus? Dia merasa seakan-akan tangannya akan hancur berkeping-keping bila dia terbentur sesuatu.
Di tengah kebingungannya yang semakin hebat, Li Jianli tiba-tiba merasa kepalanya seperti dihantam sebongkah batu besar.
Itu sangat sakit!
Kenangan-kenangan yang bukan miliknya tiba-tiba berlomba memasuki pikirannya. Li Jianli benar-benar berjuang keras untuk tetap mempertahankan kesadarannya.
Setelah beberapa saat, sakit di kepalanya akhirnya mulai berkurang. Matanya kembali terbuka, ada sorot kemarahan di sana.
Pemilik tubuh aslinya memiliki nama yang sama dengannya, Li Jianli. Namun, bila umurnya di kehidupan sebelumnya adalah 25 tahun, Li Jianli di era kuno ini baru berusia 15 tahun.
Dia hidup di Dinasti bernama Dinasti Gong. Li Jianli membaca banyak buku, dia yakin kalau Dinasti Gong tidak ada di dalam buku sejarah manapun.
Li Jianli adalah seorang gadis yang berasal dari rumah keluarga Li di Desa Weida.
Ibunya, Xia Yuan meninggal ketika melahirkannya. Sedangkan ayahnya, Li Dabao yang sangat menyayanginya, juga sudah mati karena sakit dua tahun yang lalu.
Li Dabao adalah anak kedua di keluarga Li. Ibu Li Dabao, Chu Ning, bahkan terlalu pelit mengeluarkan koinnya untuk mengobati penyakit anak keduanya. Dia lebih memilih untuk membiarkannya mati setelah sakit keras selama tiga bulan.
Ketika itu Li Jianli baru berusia 13 tahun. Bahkan hidupnya sudah sangat berat saat ayahnya masih hidup, apalagi ketika dia meninggal. Hidupnya semakin sengsara.
Li Jianli melakukan pekerjaan ladang, memasak, mencuci baju seluruh anggota keluarga Li, dan juga membersihkan rumah. Namun dia hanya mendapat jatah makan satu kali sehari. Untuk mengganjal perutnya yang lapar, Li Jianli sering mencuri waktu untuk mencari buah-buahan liar di kaki gunung. Dia benar-benar hidup seperti budak.
Tidak heran mengapa dirinya sangat kurus!
Hari ini, Li Jianli baru mengetahui kalau dirinya akan dinikahkan dengan seorang pria tua bangka yang berusia 50 tahun bernama Mo Heng.
Mo Heng adalah seorang pria yang terkenal sangat kejam. Dia sudah pernah menikah sebanyak tiga kali, dan semua istrinya meninggal karena tidak tahan dengan pukulannya. Setelah itu, tidak ada seorangpun yang bersedia menjadi istrinya. Dia lalu mengatakan akan memberikan mahar sebesar dua puluh tael perak kepada siapa saja yang bersedia menjual anak gadisnya kepadanya untuk dijadikan istri.
Dua puluh tael perak! Itu adalah harga yang sangat besar untuk keluarga petani. Butuh waktu sekitar lima tahun bagi mereka hidup hemat agar bisa menabung uang sebesar dua puluh tael perak.
Namun, siapa yang mau menjual anak gadis mereka kepada seseorang yang kejam seperti Mo Heng? Itu sama saja seperti mengantarkan kematian untuk anak gadis mereka!
Oh tidak. Tentu saja masih ada satu keluarga yang bersedia. Siapa lagi kalau bukan keluarga Li?
Mereka akan menikahkan Li Jianli dengan Mo Heng, apa bedanya dengan mempersiapkan diri untuk mati? Oleh karena itu, Li Jianli memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menceburkan dirinya ke sungai. Dia lebih memilih mati dan menjadi hantu perawan penghuni sungai daripada harus menikah dengan Mo Heng.
Tidak lama setelah itulah Li Jianli memasuki tubuh pemilik aslinya.
Li Jianli mengeratkan kepalan tangannya, keluarga Li sungguh sangat keterlaluan! Sekarang dialah yang menempati tubuh ini dan dia tidak akan mudah ditindas. Kalau mereka berani menyentuhnya, itu artinya mereka mencari mati!
"Ah!" Li Jianli memekik kecil ketika dia tiba-tiba merasakan perih yang sangat menusuk di jari tengah tangan kanannya. Dia melihat untuk memeriksanya. Sebuah tanda merah tipis mulai terlihat melingkari jari tengahnya. Tanda merah itu tiba-tiba terlihat semakin tebal, begitu pula dengan rasa perihnya. Saat terasa sengatan terakhir, sebuah cincin berwarna perak dengan ukiran tanaman merambat melingkar di sana.
Li Jianli tertegun sesaat, menatap cincin di jarinya dengan tatapan tidak percaya.
Ini adalah Cincin Dimensinya! Cincin ini bahkan mengikutinya hingga ke sini!
"Bagus! Ini sangat bagus! Benar-benar sebuah berkah!" kata Li Jianli hampir tidak bisa mengendalikan dirinya.
Dia memegang tembok papan dan berusaha duduk dengan susah payah. Beberapa saat kemudian dia melambaikan tangannya. Sebuah ruangan tiba-tiba terlihat di depannya dan menghilang begitu dia memasukinya. Itu adalah ruangan yang ada di dalam Cincin Dimensinya.
Terlihat sebuah ladang yang sangat luas dan juga sebuah rumah kayu berlantai dua. Ladang itu dipenuhi berbagai jenis tanaman dan ada sebuah sungai jernih yang mengalir di dekatnya.
Dia adalah seorang jenius yang mempelajari tanaman di abad ke-25. Dia mempelajari dan mengembangkan berbagai macam bibit tanaman. Dia juga menyimpan banyak bibit tanaman buah, bunga, obat-obatan dan makanan di Cincin Dimensi miliknya.
"Luar biasa! Tidak ada satupun yang hilang!" Li Jianli tidak bisa merasa lebih bahagia lagi.
LI Jianli segera berjalan memasuki rumah kayu. Lantai pertama kayu itu memiliki tiga ruangan yang luas. Ruang pertama digunakan sebagai gudang untuk menyimpan hasil panennya.
Ruang kedua berisi bahan-bahan makanan seperti daging, sayur dan buah. Sedangkan di ruang ketiga berisi berbagai macam tanaman obat dan juga obat-obatan yang berasal dari masa depan.
Li Jianli menaiki lantai dua. Itu adalah ruang kerjanya dan juga perpustakaan yang berisi ribuan buku. Setelah memeriksa semuanya tetap sama, Li Jianli kembali turun dan memasuki ruangan obat.
Li Jianli mengambil beberapa vitamin dan meminumnya. Obat dan vitamin dari abad ke-25 langsung memberikan efek. Tubuh lemahnya terasa lebih bertenaga. Ketika hendak berbalik, dia kembali lagi untuk mengambil salep dan pelembab kulit.
Tubuhnya ini berkulit putih, tapi pucat dan penuh dengan memar. Selain itu kulitnya terasa kasar, terutama kedua telapak tangannya. Li Jianli melihat ke arah cermin yang menempel di dinding dan memekik. Wajahnya cantik, namun sedikit kekuningan. Rambutnya hitam, namun kasar.
Tapi, Li Jianli di kehidupan modern sangat menjaga penampilan wajah dan tubuhnya. Meskipun pemilik tubuh ini cantik, Li Jianli bertekad untuk membuatnya semakin cantik.
Setelah itu, barulah Li Jianli pergi ke ruang penyimpanan makanan dan mulai makan Dia melihat sekelilingnya dengan sangat puas. Semua barang yang ada di dalam Cincin Dimensinya tidak akan pernah rusak.
Ketika tubuhnya sudah terasa lebih baik, dia kembali melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan dimensinya.
"Sialan! Kembalikan uangku! Apa kamu ingin menipuku dan menikahkan gadis yang sudah mati itu denganku? Cuih!" suara amukan seorang pria tiba-tiba terdengar dari arah halaman.