Bab 02. Batu bertuah ?
Bab 02. Batu bertuah ?
Tian Fan yang tidak sadarkan diri kini tubuhnya tersangkut diantara semak belukar yang ada di area tebing tersebut. Posisi tubuhnya tertelungkup dimana sebuah batang kayu dari pohon yang telah lama mati menjadi penopang dan penahan tubuhnya sehingga membuat tubuhnya tidak jatuh semakin dalam kedalam jurang.
Satu tangan Tian Fan menggantung lemah diantara dahan dan semak belukar, sementara tangan lainnya tergantung lemah di atas sebuah bongkahan batu hitam yang memiliki banyak retakan di permukaannya.
Darah Tian Fan yang mengalir akibat luka yang dideritanya menetes pelan pada bongkahan batu hitam tersebut dimana darahnya itu kini meresap melewati retakan pada batu hitam dan membasahi seluruh permukaan sebuah batu aneh yang ada didalamnya. Hal itu membuat batu sebesar ibu jari kaki orang dewasa yang ada di dalam bongkahan batu hitam tersebut itu bersinar karenanya.
Tak berselang lama, batu aneh berwarna biru pekat itu bersinar setelah darah Tian Fan memenuhi permukaan batu tersebut dimana sebuah fluktuasi energi muncul setelahnya. Jika ada orang yang melihat kejadian itu sudah tentu pasti pemikirannya akan menebak jika batu tersebut pastilah batu berharga.
Krakk.
Bongkahan batu hitam itu retak dan pecah dan selanjutnya pecahan batu besar itu hancur menjadi serpihan debu, sementara batu biru pekat yang ada di dalamnya kini permukaannya retak dan tak berapa lama retakan tersebut semakin besar dan akhirnya permukaannya pecah yang menunjukan bentuk asli batu biru pekat tersebut.
Sebuah berlian berwarna biru berbentuk oval muncul dari pecahan batu biru pekat tersebut. Darah Tian Fan yang menetes ke atas permukaan berlian biru itu langsung diserapnya tidak bersisa, tetes demi tetes darah yang jatuh itu langsung diserap dan membuat batu berlian biru berbentuk oval tersebut makin bersinar karenanya.
Zrrtt
Zrrtt
“ Ukh ! “
Tian Fan mengeluh kesakitan, bagaimana tidak ! Luka di tubuhnya masih terbuka menganga, sekarang ia merasakan sengatan kuat entah dari mana yang membuat dirinya bangun dari ketidak sadarannya.Matanya terbuka perlahan, pandangannya terasa kabur dan dipenuhi kabut saat ia melihat ke arah depan dimana ada satu benda bersinar yang tidak jelas tergambar di matanya.
Setelah beberapa saat akhirnya pandangannya pun berangsur membaik, kini ia bisa melihat benda yang bersinar yang ada di depannya.“ Apa…,itu ? “ Batin Tian Fan sambil menatap batu berlian biru berbentuk oval yang bersinar setiap tetes darahnya membasahi permukaan batu berlian.
Zrrtt
Zrrtt
“ Aarrghh ! “
Tian Fan berteriak kesakitan saat darahnya yang menetes ke atas permukaan berlian itu nyatanya memunculkan aliran energi seperti petir kecil yang memberikan sengatan yang menyakitkan pada tubuhnya,kini ia tahu jika batu aneh itulah yang memunculkan yang menyengat dirinya. Meski ia telah mengetahui hal tersebut namun dirinya tak kuasa menghindari hal tersebut karena kondisinya yang lemah dan luka terbuka yang ada di tubuhnya membuat dirinya sulit bergerak sehingga ia hanya bisa pasrah menerima sengatan aneh tersebut.
“ Arrggh…Aaakhh…Arrghh…”
Tian Fan meraung dan berteriak kesakitan saat setiap darah yang jatuh keatas batu berlian itu berganti dengan sengatan energi petir sebagai bayaran atas darahnya,Tian Fan hanya bisa merutuk kejadian tersebut karenanya tanpa bisa melakukan apapun untuk menghindarinya.
Entah berapa lama proses tersebut berlangsung, Tian Fan yang kehilangan banyak darah ditambah sengatan energi biru yang terus menghantam dirinya membuat ia merasakan kematian mendekat ke arahnya.
“ Apa hidupku hanya sampai disini saja….” Batin Tian Fan .
Siiing
Pakk
Wush
Brukk
Mata Tian Fan membulat saat ia melihat batu berlian biru sebesar ibu jari itu terbang melesat ke arah telapak tangannya. Pada saat itu ia merasakan aliran energi besar memasuki tubuhnya yang mana hal itu pula yang membuatnya terhempas ke udara setinggi dua meter dan kemudian jatuh menghantam tanah kembali dengan keras.
Kini ia dalam keadaan berbaring terkapar di atas tanah dengan posisi telentang. batu berlian biru yang menempel di telapak tangan kirinya itu memberinya efek kejut dan sengatan yang lebih intens dari sebelumnya. Hal itu membuat tubuhnya kejang karena besarnya sengatan energi yang terus merajam seluruh sel dan organ dalamnya.
Wush….Duumm.
Ledakan energi biru keluar dari tubuh Tian Fan, hal itu membuatnya kembali terpental beberapa meter ke udara yang berakhir kembali dengan terhempasnya ia ke tanah,hal itu membuatnya kembali berguling dan jatuh semakin dalam ke arah dasar jurang.
*******
Tian Fan terpaku di posisinya, ia melihat ke sekelilingnya dengan penuh kebingungan, bagaimana tidak! Karena semua area yang dilihatnya hanya berwarna putih seperti gumpalan awan.” Dimana ini ? “ Ujarnya penuh kebingungan.
Pandangan Tian Fan terarah pada satu gumpalan awan yang tiba tiba mulai berubah samar dan memunculkan satu sosok dari balik gumpalan awan tersebut. Tian Fan memicingkan matanya untuk memperjelas apa yang dilihatnya. Setelah beberapa waktu, matanya membulat ketika sosok samar yang tertutupi kabut itu perlahan mulai terlihat jelas dimatanya,tampak seorang wanita muda berambut emas,berkulit putih bak salju dengan kecantikan luar biasa ada di hadapannya. Yang membuatnya terkejut adalah apa yang terjadi pada diri sang wanita muda tersebut dimana wanita muda itu terlihat lemah dengan tangan dan kakinya terpasung oleh rantai cahaya hitam yang keluar dari dua buah batu besar yang ada di kiri dan kanannya.
Tanpa pikir panjang segera Tian Fan berjalan mendekat ke arah sang wanita untuk menolongnya.Baru beberapa langkah ia berjalan, dirinya dikejutkan dengan sebuah fenomena aneh dimana ia merasakan langkah kakinya menjadi berat dan ada selaput bening tembus pandang menghalangi langkahnya. “ Apa ini ? “ Batin Tian Fan sembari satu tangannya mencoba memegang selaput bening seperti gelembung yang menjadi penjara gadis muda tersebut
Tap
Blaaarr
Wush
Saat satu jari tangan Tian Fan menyentuh gelembung bening tersebut ia tersentak karena tiba tiba muncul sebuah gelombang energi kejut yang membuatnya terpental dan terhempas jauh ke belakang.
*******
Pakk….Pakk…
Pakk…Pakk…
Tian Fan membuka matanya perlahan, dalam kebingungannya ia merasakan panas di kedua pipinya, samar samar ia melihat sebuah bayangan yang ada di hadapannya, setelah beberapa saat akhirnya rabun yang menghalangi pandangannya menghilang dan membuat dirinya dapat melihat dengan jelas sosok yang ada di hadapannya.
“ Rupanya aku sudah mati, beruntung aku tidak masuk neraka karena jika aku masuk neraka sudah tentu aku tidak akan disambut oleh bidadari. “ Ujar Tian Fan sambil menatap sosok gadis muda yang ada di hadapannya.
Buushhh.
Mendengar apa yang dikatakan Tian Fan membuat gadis muda yang ada hadapannya itu memerah wajahnya.
Cuuurr
Tian Fan terkesiap dan terkejut karena sejumlah besar air kini jatuh ke mukanya,sontak hal itu membuatnya terkejut dan langsung bangkit dari posisinya.
Tian Fan terduduk sambil terbatuk karena air yang jatuh ke wajahnya itu masuk kedalam mulut dan hidungnya.“ Rasakanlah air dari dunia ini yang akan menghentikan rayuanmu dan mengembalikan sosokmu menjadi buaya darat kembali. “ Ujar seorang wanita sambil terus menumpahkan air keatas kepala Tian Fan .
“ Hentikan ! “ Seru Tian Fan cepat sembari mengusap wajahnya yang terus dibasahi air dari tindakan salah satu wanita lainnya. Tian Fan kemudian menghindar dengan menggeser tubuhnya, setelah berada cukup jauh akhirnya ia bisa melihat situasi yang ada di sekelilingnya.
Kini terlihat jelas situasinya dimana ia berada di satu lembah yang berada dekat dengan sungai kecil, tampak pula empat orang wanita muda yang menggunakan pakaian yang sama dimana hal itu menunjukan identitas mereka berempat.
“ Aku berada dimana ? “ Tanya Tian Fan cepat pada keempat gadis yang ada di depannya itu.
“ Yang jelas kau bukan berada di surga. “ Jawab seorang gadis yang sedang memegang sebuah daun besar yang dibentuk seperti guci. Melihat itu tentunya Tian Fan tahu jika gadis itulah yang menyiramnya.
“ Ya, itu sudah pasti karena bidadari tidak mungkin berlaku kasar sepertimu ! “ Jawab Tian Fan yang langsung membuat gadis muda yang menyiram Tian Fan kesal. Selain kesal karena kata kata Tian Fan,tiga rekannya menertawakan dengan keras sehingga hal itu membuatnya emosi karenanya.
“ Kau berada di hutan merah, apa kau tahu hutan merah? “ Ujar sang gadis muda yang pertama dilihat Tian Fan .
Mendengar kata hutan merah langsung membuat Tian Fan seketika terkejut, matanya membulat dipenuhi rasa ketidakpercayaan. Sebagai penduduk asli kerajaan Huo tentunya ia tahu hutan merah karena hutan tersebut biasa digunakan para cultivator untuk berburu beast tingkat rendah.