Pustaka
Bahasa Indonesia

Belenggu Cinta Sang Billionaire

392.0K · Tamat
Abigail Kusuma
296
Bab
15.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Tapi semua sayang, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?

RomansaPresdirBillionaireKawin KontrakPernikahan

Bab 1. Sleep With Me

“Apa kamu datang ke sini hanya untuk mengamati wajahku?” Suara berat pria itu menyentak Krystal. Membuyarkan lamunan gadis itu. Krystal langsung menundukan kepalanya. Raut wajah gadis itu semakin ketakutan.

Krystal menelan salivanya ketika pria itu mendekat padanya. Aroma parfume citrus menyeruak ke indra penciumannya. Sorot mata tegas pria itu membuat Krystal rasanya ingin berlari, tetapi ingatannya berputar tentang tujuannya berada di sini. Tubuh Krystal seolah melemah ketika pria itu semakin mendekat padanya. Jantungnya berpacu semakin keras. Ketakutan menjalar ke dalam tubuh Krystal.

“M-Maaf, T-Tuan Kaivan,” ucap Krystal dengan gugup dan wajah yang kian memucat. Kepalanya masih tertunduk dan tak berani melihat pada pria itu.

Kaivan menatap lekat Krystal. Memperhatikan gadis di hadapannya dengan seksama. “Angkat wajahmu. Bagaimana aku bisa berbicara denganmu jika kamu menunduk seperti itu?” ucapnya dingin dan tatapan dingin.

Perlahan Krystal mengangkat wajahnya dan kembali melihat wajah Kaivan. Hal yang membuat degup jantung Krystal berpacu adalah sorot mata tajam pria itu. Nyali Krystal menciut. Rasa takut menelusup ke dalam dirinya. Tetapi, Krystal tak mungkin hanya diam. Karena untuk bertemu dengan sosok Kaivan membutuhkan sebuah pengorbanan. Berkali-kali Krystal mendapatkan penolakan dari asisten Kaivan kala dirinya ingin bertemu dengan pria di hadapannya ini. Kini Krystal mengatur napasnya, menguatkan hati dan menyakinkan dirinya sendiri.

“Maaf saya mengganggu waktu Anda, Tuan,” ucap Krystal dengan sopan.

Kaivan memasukan tangannya ke saku celana. Tatapan matanya tak lepas menatap Krystal. “Terakhir aku melihatmu saat aku menghadiri pemakaman kedua orang tuamu lima tahun lalu. Apa yang membuatmu sekarang memaksa bertemu denganku?”

Ya, Kaivan Bastian Mahendra adalah mantan boss dari ayah Krystal yang telah tiada. Tepatnya lima tahun lalu Krystal harus menelan pil pahit kecelakaan yang menimpa ayah dan ibunya membuat kedua orang tuanya meninggal di tempat kejadian. Hidup Krystal terpuruk kala kehilangan kedua orang tuanya. Berjuang hanya dengan adiknya membuat Krystal menjadi gadis yang lebih tangguh. Dan setelah sekian lama Krystal kembali bertemu lagi dengan sosok Kaivan. Pria yang terkenal memiliki sejuta pesona. Namun pria yang juga terkenal dengan sifatnya yang arogan.

“T-Tujuan saya ke sini ingin meminta bantuan pada Anda, Tuan,” ucap Krystal yang memberanikan diri. Meski gugup tapi kenyataanya dia mampu mengucapkan itu.

“Langsung saja pada intinya. Bantuan apa yang kamu maksud?” jawab Kaivan dingin dengan nada tegas. Dia tak suka berbasa-basi.

“Maaf karena saya lancang berani meminta mengatakan ini, Tuan. Tapi sungguh saya tidak tahu lagi harus meminta bantuan pada siapa. Adik saya mengalami kecelakaan, Tuan. Dan kecelakaan yang menimpa adik saya telah menewaskan tiga orang yang tidak bersalah. Saya pun harus menanggung biaya ketiga korban, Tuan. Sedangkan sekarang, adik saya membutuhkan uang untuk operasi.” Krystal berucap dengan nada yang takut. Gadis itu terlihat berusaha untuk memberanikan diri.

Kaivan tak mengidahkan ucapan Krystal. Pria itu malah sejak tadi memperhatikan setiap gerak tubuh gadis yang ada di hadapannya ini. Terutama kala Krystal memainkan kukunya. Wajah panik, cemas, dan ketakutan yang ditunjukan oleh gadis di hadapannya itu membuat Kaivan tertarik. Sepasang iris mata cokelat terang Krystal terlihat menunjukan rasa putus asa.

“Sebenarnya saya ingin meminjam L-Lima ratus juta, Tuan,” ucap Krystal lagi seraya menggigit bibir bawahnya kuat. Dia langsung menundukan kepalanya. Tidak berani menatap Kaivan kala menyebutkan nominal yang ingin dia pinjam pada pria itu.

“Apa pekerjaanmu, Krystal?” Kaivan seolah mengabaikan permintaan Krystal. Pria itu malah mengamati seksama penampilan Krystal dari ujung rambut hingga ujung kaki gadis yang ada di hadapannya itu.

“Ballerina. Saya seorang Ballerina, Tuan,” jawab Krystal pelan.

“Well… Lima ratus juta tidak akan cukup jika adikmu benar dalam kondisi yang parah. Pemulihan paska operasi akan panjang. Bahkan kamu membutuhkan banyak biaya untuk adikmu itu setelah dia selesai operasi.” Kaivan berucap dengan nada dingin dan tatapan tak lepas menatap Krystal.

Krystal pun diam kala mendengar ucapan Kaivan. Ya, Krystal mengakui untuk seorang yang mengalami kecelakaan parah. Tentu nominal lima ratus juta tidaklah cukup. Pemulihan paska operasi akan jauh lebih lama. Namun, jika meminjam lebih banyak lagi tentu Krystal cukup tahu diri. Tidak mungkin Kaivan mau meminjamkan banyak uang untuknya.

“Tidak apa-apa, Tuan. Saya tidak mungkin bisa mengganti uang Anda kalau lebih dari lima ratus juta. Saya mohon bantuan Anda, Tuan. Saya berjanji akan segera mengganti uang Anda secepatnya,” ucap Krystal dengan nada penuh permohonan. Tatapan gadis itu menatap Kaivan penu harap. Berharap Kaivan akan membantunya. Karena jika bukan Kaivan, maka Krystal tidak tahu lagi siapa yang akan bisa membantunya dalam keadaan seperti ini.

“Memangnya semudah itu kamu meminta uang padaku? Apa yang kamu bisa janjikan?” Suara Kaivan bertanya dengan nada yang terdengar menusuk ke indra pendengaran Stella.

Wajah Krystal semakin pucat. Pancaran mata Krystal menunjukan rasa takut yang kian menelusup dalam dirinya. “S-Saya akan memberikan lebih dari uang yang Anda pinjamkan, Tuan. Saya berjanji, Tuan.”

Kaivan masih diam ketika mendengar ucapan Krystal. Dia mengamati penampilan gadis yang ada di hadapannya. Balutan dress sederhana nyatanya membuat gadis itu sangat cantik. Kulit putih seperti susu. Rambut cokelat tebal serta manik mata cokelat yang sama dengan rambut yang dimiliki gadis di hadapannya ini. Sesaat Kaivan sekelabat sesuatu muncul dalam benak Kaivan. Ya, gadis di hadapannya ini adalah gadis yang sangat cocok dengan apa yang dia inginkan.

“Aku bisa saja memfasilitasi adikmu sampai benar-benar pulih. Lima ratus juta bukan nominal yang besar untukku. Adikmu pun bisa mendapatkan fasilitas terbaik di rumah sakit,” jawab Kaivan dengan nada arogan. “Tapi, aku tidak membutuhkan uangmu untuk mengganti pinjamanmu itu, Krystal.”

Raut wajah Krystal tampak bingung mendengar Kaivan tidak membutuhkan uangnya. “Lalu bagaimana cara saya mengganti uang Anda, Tuan?” tanyanya tak mengerti.

Kaivan kembali melihat seluruh penampilan gadis yang telah berhasil membuat daya tarik dimatanya. “Mudah saja. Kamu cukup menyetujui persyaratan dariku.”

Krystal terdiam sejenak. Dia memberanikan diri menatap wajah Kaivan. “Persyaratan apa yang Anda inginkan, Tuan?”

Kaivan menyeringai dengan misterius sambil menatap Krystal tajam, serta melihat gadis yang ada di hadapannya itu dari atas sampai bawah. Didetik selanjutnya, Kaivan berjalan lebih dekat ke arah Krystal, hingga membuat Krystal langsung mundur dan menabrak dinding di belakangnya. Kini jarak mereka hanya tiga cm jauhnya, mereka dapat merasakan deru napas masing-masing. Kaivan mendekatkan bibirnya ke telinga Krystal dan berbisik, “Tidur denganku.”