Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Tentang Nica

Pagi di sebuah kamar Hotel mewah pulau Dewata,seorang wanita tengah menangis sambil berjalan tertatih. Selangkangan nya masih terasa begitu nyeri meski kejadian yang menimpanya sudah dua hari yang lalu.

Nica menangis merutuki kebodohan nya yang telah menyerahkan kesucian yang ia jaga sejauh ini pada lelaki yang ia sendiri bahkan tak mengenal nya.

Rasa Kecewa dan marah akibat hubungan yang ia jalani selama hampir lima tahun dengan kekasih nya kandas lantaran kekasih nya berselingkuh dengan adik tirinya hingga membuat ia memutuskan pergi dari Jakarta ke Bali untuk menenangkan diri.

Namun sesampai nya di pulau dewata ia bukan mencari ketenangan dengan berbaur pada alam tapi justru meluapkan amarah nya dengan pergi ke sebuah club malam yang kemudian membuat nya tak sadar diri dan berkencan dengan laki laki yang sama sekali tak di kenal nya.

Kini hidup nya benar benar terasa begitu hancur, bukan hanya lantaran orang terdekat nya yang dengan tega menyakiti dan tidur bersama kekasih nya, namun juga hancur lantaran ia telah kehilangan mahkota yang ia jaga selama ini.

"Hiks hiks hiks, aku benar benar bodoh!!." Nica terus menangis, ingin rasa nya ia mengakhiri hidup nya yang menurut nya sudah tidak berharga lagi.

Nica sendiri adalah seorang wanita cantik yang menyukai dunia otomotif, ia sebenarnya adalah anak tunggal dari pasangan seorang pengusaha kaya yang bergerak di bidang properti, namun beberapa tahun lalu ibu nya meninggal dunia dan kemudian ayah nya menikah lagi dengan seorang wanita yang juga memiliki seorang anak perempuan yang usia nya dua tahun lebih muda dari dirinya.

Memiliki seorang ayah pengusaha tidak menjadikan nya seorang wanita yang tumbuh dengan manja dan suka berfoya foya, Nica adalah wanita mandiri yang belajar mengelola bisnis nya di bidang otomotif sejak ia masih duduk di bangku SMA, membuka sebuah showroom dan bengkel mobil mewah dan memiliki tenaga kerja yang berkompeten, membuat usaha nya itu maju pesat dan terkenal, bahkan banyak orang orang dari kalangan elit yang mempercayakan perawatan kendaraan mewah mereka pada bengkel milik Nica. Nica sendiri memberikan nama NC Auto Serivice untuk bengkel dan showroom mobil mewah milik nya itu.

Nica menghapus air mata nya, dan sadar jika ia tak boleh selemah ini. Ia musti bangkit dan buktikan pada dunia jika ia mampu melewati semua.

"Andai mama ada,..Nica pasti gak begini ma."

Ucap nya lirih kemudian menghapus airmata nya dan bangkit dari kasur. Ia mengemasi pakaian nya kemudian memesan tiket penerbangan untuk kembali ke jakarta.

Nica melepas pakaian nya di kamar mandi.

Mata nya kemudian tertuju pada bercak darah di pembalut yang tertempel pada celana dalam nya, ya sejak kejadian malam itu ia mengalami pendarahan seperti wanita yang tengah menstruasi yang membuat nya begitu nyeri sekaligus ngeri.

Nica pun buru buru mandi agar tubuh nya terasa lebih segar, setelah itu ia bersiap dan kemudian keluar dari Hotel menuju ke Bandara. Ia tak mungkin terus terusan meninggalkan perusahaan dan bengkel miliknya dalam waktu lama, bagaimana pun ia musti profesional dan bertanggung jawab.

Dan tepat saat pukul sepuluh pagi ia pun sudah sampai di Jakarta dan memesan sebuah taxi online untuk membawanya pulang.

***

Sedang di sebuah aparteman seorang laki laki baru saja bangun, setelah semalaman ia pergi menghabiskan waktu di dalam club malam dan pulang saat pukul 3 pagi.

Dave meregangkan otot otot nya kemudian pergi untuk mandi,selesai mandi Dave membalut tubuh nya menggunakan sebuah kaos berwarna hitam dan celana jeans panjang berwarna abu serta mengenakan sneakers berwarna putih. Setelah itu ia membuat segelas kopi dan kemudian menikmati nya sambil berjalan keluar aparteman. Matanya melirik pada jam yang melingkar di pergelangan tangan, dimana waktu telah menunjukan pukul sepuluh siang, hari ini ia akan pergi ke bengkel untuk melihat mobil nya. Dave pun memesan taxi online dan pergi ke bengkel.

Pria itu duduk dengan santai memainkan ponsel seraya menutupi wajah nya menggunakan masker dan memakai kacamata hitam. Ia tak lupa mengirimkan pesan pada Tommy jika hari ini ia akan ke bengkel tempat sahabat nya itu bekerja.

Sesampai nya di bengkel ia pun segera mencari Tommy.

"Hey bro!!." Teriak Tommy dari kejauhan, Dave pun melepas kan kacamata dan masker nya kemudian menghampiri Tommy.

"Gimana mobil gue udah jadi belum." Tanya Dave.

"Lo tunggu aja,itu udah 75% pengerjaan nya, duduk dulu kita ngobrol dulu deh."

Tommy mengajak Dave mengobrol di lantai atas. Tommy sendiri bekerja di bagian teknisi dan salah satu asisten kepercayaan Ceo cantik yang tak lain adalah Nica.

"Lo udah lama kerja di sini." Tanya Dave pada Tommy.

"Lumayan." Balas Tommy seraya mengambil minuman dari dalam lemari es dan memberikan pada Dave.

"Betah amat."

"Betah lah,Ceo nya cantik baik pula."

"Oh pemilik nya cewek."

"Yoi."

"Tom..lo di atas?? bawain koper kak Nic Tom." Tiba tiba salah satu montir berteriak dari bawah.

"Oke, lo tunggu di sini dulu bro." ucap Tommy kemudian turun ke bawah,dan terlihat Nica baru saja turun dari mobil masih lengkap dengan headset yang menutupi telinga nya.

"Tolong bawa ke ruang kerja gue Tom."

"Okay...kaki lo kenapa." Tanya Tommy yang melihat Nica berjalan dengan tertatih.

Tommy sendiri sebenar nya sudah lama menyimpan perasaan suka terhadap Nica, namun Nica sedikit pun tak pernah memberi celah pada Tommy untuk mengutarakan perasaan nya, meski Nica tau dari sikap dan cara Tommy memperlakukan nya.

Nica lantas naik ke lantai atas menuju ruang kerja di mana di sana terdapat Dave yang tengah duduk menikmati minuman sambil menunggu Tommy kembali.

Dave sendiri merasa penasaran dengan Ceo cantik yang baru saja di ceritakan oleh Tommy, ia lantas menoleh ke arah tangga di mana seseorang terdengar berjalan di sana.

Dan betapa terkejut nya Dave maupun Nica saat pandangan mata keduanya bertemu.

Nica memutar tubuh nya dan berlari menuruni anak tangga, Dave kemudian dengan cepat mengejar Nica.

Tommy yang melihat kepergian Nica dan Dave hanya diam terpaku tak mengerti.

"Bro kemana lo." Teriak Tommy saat Dave berlari mengejar Nica.

Namun Dave tak menjawab teriakan Tommy, ia terus menuruni anak tangga mengejar Nica.

Kaki Nica begitu sakit, ia tak bisa berlari dengan cepat, Dave kemudian menarik tangan Nica.

"Tunggu !!." Teriak Dave sambil mencekram pergelangan tangan Nica dan membawa Nica ke sudut ruangan.

Tommy hanya memperhatikan dari lantai atas, ia tak tau jika Nica dan Dave saling mengenal.

"Lepasin tangan gue,atau gue teriak." Ucap Nica dengan nafas naik turun, ia tak menyangka jika akan bertemu kembali dengan pria yang telah merenggut kesuciannya.

"Oh ya....,teriak saja dan gue beritahu mereka semua tentang lo malam itu, di bar. Bagaimana?"

"Sinting!! Lepas gue gak kenal ama lo!!."

"Lo lebih sinting, gak kenal tapi minta tidur dengan gue." Lirih Dave di depan wajah Nica seraya mengungkung tubuh Nica di tembok.

"Cukup!! Jangan pernah bahas itu semua ngerti, dan mulai sekarang lo bisa lupain itu semua."

"Heh...kenapa lo malu ama gue sampai sampai pengen gue lupa dengan itu semua."

"Cukup please,lupain semua nya."

Lirih Nica seraya menitikan air mata nya. Membuat Dave tak mengerti.

"Heh lo nangis karna apa?,semua itu lo yang minta bukan gue, tapi kenapa lo musti pura pura sedih."

"Cukup b4ngs4t,..gue bilang cukup ya cukup!!." Ucap Nica dengan lirih dan tegas,ia tak mau para pekerja nya mendengar perseteruan antara mereka.

"Lo fikir setelah ini gue bakal lepasin lo, jangan mimpi! Lo sendiri yang masuk dalam kehidupan gue dan jangan pernah berfikir lo bisa lepas dari gue."

Ucap Dave kemudian pergi ke atas meninggal kan Nica. Nica sendiri tak habis fikir dengan apa yang terjadi pada diri nya,kenapa tiba tiba masalah datang bertubi tubi menerpa hidup nya dan lagi,laki laki yang merenggut Kesucian nya tiba tiba muncul di depan matanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel