01. Guru kembali
Setiap malam aku selalu mengubah kekuatan spiritual ku menjadi ribuan kunang-kunang untuk menerangi jalan, sambil duduk diatas atap rumah menikmati apa saja yang ada disekitarku. Menurutku, hanya dari sini saja aku dapat melihat dengan sangat jelas pemandangan indah dialam bunga. Mulai dari bulan, bintang, dan awan mereka terlihat jelas sedang menghiasi langit, sedangkan bunga Lily yang aku tanam menghiasi seluruh halaman rumah dengan berbagai macam warna yang memiliki makna berbeda di setiap warnanya.
Aku berbeda dari teman periku karena mereka sangat pandai membuat obat dan bisa membuat banyak macam bunga dengan kekuatan spiritualnya, tapi aku hanya bisa membuat satu macam bunga saja yaitu bunga Lily.
Sebenarnya aku memiliki Guru yang sangat hebat, tapi Guru sudah lama tidak mengunjungi ku ataupun memberi tugas kepadaku.
Padahal saat kekuatan spiritualku sudah mencapai 2.500 tahun, aku sering bertugas untuk melindungi dan membimbing Dewa yang sedang bertugas membasmi roh iblis dengan cara diam-diam karena Guru tidak ingin ada Dewa yang tahu identitas ku. Namun sekarang tidak ada tugas lagi. Jadi, aku tidak bisa keluar dengan mudah dari alam bunga yang sangat hening. Aku sudah terbiasa merasakan suasana ini setiap malam sambil memainkan harpa perak bermotif bunga Lily yang aku dapatkan dari Dewi Bunga Agung pada saat aku masih berusia remaja.
Dewi Bunga Agung memberitahu aku kalau Zhang Li adalah nama pemberian dari Ibuku lalu ia memberikan harpa perak bermotif bunga Lily ini karena hanya itu saja yang ditinggalkan Ibu untukku, tapi Dewi Bunga Agung tidak pernah mengungkapkan siapa Ibuku dan ia hanya memberiku sebuah lukisan lama seperti sketsa hitam-putih.
Aku masih mengingat jelas gambar seorang wanita yang sedang tersenyum sambil membawa bunga Lily ditangan kanan, sedangkan tangan kirinya membawa sebuah pedang yang masih dilindungi oleh selongsong berukiran bunga Lily.
*Selongsong = sarung pedang.
Alunan nada harpa bunga Lily milikku mulai memecahkan keheningan di sekitarku dan membuatku teringat sebuah kisah dimasa lalu yang membuat aku rindu masa itu seketika...
Saat kekuatan spiritualku sudah mencapai 2.250 tahun aku sempat keluar dari alam bunga tanpa ijin dari Dewi Bunga Agung untuk ikut Guru memancing ikan disungai yang cukup dekat dengan perbatasan antara alam bunga dan sebuah hutan tak bernama, tapi aku menyebut hutan itu sebagai hutan belantara karena banyak pohon tumbuh dengan sangat baik dan juga banyak binatang spiritual hidup dengan damai di hutan ini. Aku masih mengingat wajah Dewi Bunga Agung yang tampak marah dan khawatir saat menungguku didepan pintu rumah, tapi setelah aku datang ia malah memberi hukuman kepadaku selama tujuh hari lamanya. Aku ditugaskan untuk menyalin sebuah buku berisi tentang ilmu pengobatan khusus dari alam bunga.
"Ah sialan!" Gumamku sambil mengusap dahi yang tertabrak oleh suatu benda. Saat menatapnya, ternyata sebuah kertas berbentuk pesawat terjatuh tepat di pangkuanku.
Zhang Li, cepat tidur. Besok pagi Guru akan membawamu ke suatu tempat dan keluar dari alam bunga untuk waktu yang cukup lama. Jadi, persiapkanlah dirimu baik-baik serta barang yang akan kau bawa besok.
Setelah membaca isi surat yang dikirimkan Guru kepadaku, rasanya langsung membuat aku semangat karena setelah beberapa tahun menghilang tanpa kabar. Akhirnya, Guru datang sambil membawa berita yang tidak mengecewakan. Aku langsung berhenti memainkan harpa dan menuju ke kamar sambil memikirkan barang apa saja yang akanku bawa besok.
Dewa Pembasmi Roh Iblis memasuki altar suci untuk mencari Dewi Bunga Agung karena ada suatu hal yang harus dibicarakan dengannya.
"Zhang Er ," Panggil Dewa Pembasmi Roh Iblis.
Dewi Bunga Agung yang sedang memejamkan mata sambil menikmati pijatan para pelayan dikursi tahta singgah sananya, langsung membuka mata dan menyudahinya "Ada apa Ji Dan?" Tanya Dewi Bunga Agung.
Ia memberi perintah kepada seluruh pelayan agar keluar dari ruangan altar suci alam bunga dan mempersilahkan Dewa Pembasmi Roh Iblis meneruskan pembicaraan ini, setelah seluruh orang pergi dari ruangan "Sudah saatnya Zhang Li keluar dari alam bunga untuk belajar dialam langit, pasti ia akan menjadi Dewi hebat yang dapat menggantikan posisi Ibunya dialam bunga."
Dewi bunga agung menatap Ji Dan lalu menghela napas panjang "Kau sudah tahu Zhang Li paling tidak suka dengan tempat yang mempunyai banyak aturan Ji Dan, apakah kau yakin? Tetap membawanya ke alam langit?" Tanya Dewi Bunga Agung.
Dewi Bunga Agung sangat mengenal karakter Zhang Li yang tidak pernah menaati aturan. Jadi, ia sedikit tidak yakin melepaskan Zhang Li dari alam bunga dan belajar dialam langit.
"Zhang Li sudah dewasa Zhang Er. Bahkan sekarang kekuatan spiritualnya sudah mencapai 5.000 tahun, tapi kau terus menahannya dialam bunga. Aku yakin ia akan menyukai alam langit dan aku dapat menjamin Kaisar tidak akan mengetahui siapa dia sebenarnya."
Setelah terdiam cukup lama dengan tatapan ragu, ia akhirnya mengangguk "Baiklah, aku percaya kepadamu Ji Dan. Saat bulan purnama ketiga aku akan mengunjungimu."
Saat selesai mempersiapkan barang yang akan aku bawa besok. Aku selalu menyisir rambutku terlebih dahulu sebelum tidur, tapi aku baru menyadari kalau sekarang rambutku sudah sepanjang pinggang.
"Zhang Li," Suara ini sangat tidak asing. Aku langsung menoleh, ternyata Guru yang memanggilku
Guru berjalan ke arahku dengan sangat santai sambil melemparkan senyuman "Akhirnya! Guru dapat mengunjungi aku setelah beberapa tahun tidak memberi aku kabar sama sekali."
"Apakah kau sudah sangat rindu kepada Gurumu ini?" Tanya Guru sambil tertawa dan membantuku menyisir rambut.
"Tentu saja aku sudah sangat merindukan tugas yang akan diberikan Guru padaku."
Guru berdecak sambil menyisir rambutku dengan sangat hati-hati, bahkan terasa sangat lembut "Aku sudah mempersiapkan tugas yang telah kau nantikan, tapi apakah jurus bunga Lily hitam pembasmi roh iblismu sudah berkembang dengan baik selama tiga tahun ini?" Tanya Guru sambil menatapku melalui pantulan cermin yang ada dihadapan ku.
Hal ini seketika langsung membuat aku patah semangat karena jurus pembasmi roh iblis sangat susah untuk dipelajari. Saat latihan energi yang aku miliki sungguh terkuras, bahkan aku sering muntah darah karena jurus ciptaan Guru, tapi tidak tahu sekarang akan lebih baik atau masih tetap sama seperti dulu.
Belum saja aku membalas ucapan Guru, tapi Guru sudah berbicara kepadaku "Cobalah."
Lagi dan lagi Guru selalu saja membaca pikiranku.
Guru langsung duduk diatas kasurku, sedangkan aku mulai mencoba fokus agar dapat menumbuhkan bunga Lily hitam pembasmi roh iblis pada hatiku. Awalnya terlihat sangat gelap, tapi sedikit demi sedikit bayangan dari roh iblis yang aku bunuh saat menjalankan tugas yang diberikan Guru mulai bermunculan dan memenuhi alam bawah sadarku. Mereka menyerang aku dengan ganas dari segala arah tanpa memberikan cela sedikitpun "Tetaplah fokus agar mereka tidak dapat melukaimu Zhang Li. Tumbuhkan lebih banyak lagi bunga Lily hitam pembasmi roh iblis didalam hatimu, sedikit lagi kau sudah bisa memasuki tahap akhir dari jurus buatan ku ini."
Aku menghembuskan napas untuk mempersiapkan diriku secara jasmani dan spiritual untuk mencapai ujian tahap akhir dari jurus milik Guru "Baiklah Guru."
Aku menyalurkan semua kekuatan spiritual ku kearah hati, agar bunga Lily hitam dapat bertumbuh sangat banyak untuk mengalahkan bayangan roh iblis yang ada didalam alam bawah sadar ku.
Saat sudah bertumbuh banyak dan mengalahkan bayang-bayang roh iblis tersebut, tapi Guru malah menyuruh aku istirahat dan tidur.
