Ringkasan
Arsana Arumi Widjoyo adalah gadis dengan hidup yang sederhana dan penuh penderitaan, walaupun hidup di rumah bak istana tak membuat Arsana bahagia apalagi bagaikan seorang princess. Arsana harus melawan kesakitannya saat dirinya dengan rela dibuat samsak oleh orangtuanya dan saudaranya sendiri. siksaan yang ia dapatkan sedari kecil menjadikannya pribadi yang pendiam .Tapi sifatnya akan berubah 180 derajat jika sudah diluar istananya, ia akan menjadi si ceria dan bar - bar apalagi jika sudah bertemu laki - laki dingin most wanted sekolah, laki - laki yang tak tersentuh bernama Abraham Putra Hartono. Laki - Laki yang menjabat sebagai Ketua Osis di Sekolahnya itu berwajah tampan dan digandrungi oleh banyak siswi disekolah. ada sesuatu hal yang membuat Arsana Menyukai Abraham.ada sesuatu hal yang membuat Abraham tak Menyukai Arsana.karena kesalahpahaman yang terjadi membuat Abraham sangat membenci Arsana tapi tak ada satu tindakan pun yang dibuat Arsana untuk Menghilangkan kesalahpahaman mereka selama ini... kenapa.?( Ini Cerita aku yang teenfiction sebenernya cerita ini merupakan sequel cerita Misteri Rumah Angker. kalau kalian baca Misteri Rumah Angker di HiNovel kalian bakal tau awal kehidupan Arsana )
BAB 1 : ONE
"DIA YANG SELALU TERSENYUM"
" Arsan.......... " Teriak gadis berambut hitam sebahu yang di kuncir dua sambil berlari membawa buku - buku tebal sementara gadis cantik imut lucu nan menggemaskan itu berdecak mendengar panggilan sahabat nya .
" ckk apaan sih, udah gue bilang jangan panggil gue Arsan. Berasa laki tau gak.!" Balas Arsana kesal namun tetap menghentikan langkahnya. Mereka sekarang berada dikoridor sekolah.
" Yee... gue manggil kayak gitu biar lo cepet noleh ke gue , biarpun marah - marah tapi lo langsung respon kayak belanja online gitu fast respon." Laras kemudian menaruh buku - buku besar itu kehadapan Arsana yang membuat sang empuh mau tak mau menerima buku - buku tebal tersebut yang dia tebak adalah buku kimia Pak Sarkono. Yak elah Bapak Guru itu memang sering memanfaatkan murid - muridnya untuk membawa buku tebalnya keruangan Guru, kenapa gak bawak sendiri sih pikir Arsana.
" Aisshhh berat banget gilak lo. Lo nyuruh gue gitu.? " tanya Arsana membulatkan matanya memandang temannya ini yang hanya cengengesan tak jelas.
" hehehe iya please lo bawak ke ruangan Guru Yak, ke meja Pak Sarkono. Ok! Gue ada rapat osis soalnya."
" ckk nyusahin.! Eehh lo mau apa? "
" rapat osis."
" oohhh ... APA..? salamin yak sama Ayang beb, Calon Pacar gue yang gantengnya kebangetan." Arsana menaik turunkan alisnya membuat Laras memutar bola matanya jengah tapi masih mengangguk mengiyakan, yaa namanya sudah bucin kan walaupun sering malu - maluin.
....................
setelah melangkah cukup jauh dengan beban berat yang dipikulnya sampailah Arsana diruang Guru, tangannya bahkan sudah keram dan ingin cepat - cepat menaruh semua buku - buku ini kemeja Guru Berkumis itu. dasar pemalas, bawak buku sendiri saja tidak mau.
BRUGHH.... buku - buku tebal itu berserakan dimeja Pak Sarkono yang ada didalam Ruang Guru. sang Guru yang sedari tadi mengetik dikomputernya dibuat terkejut dengan suara besar tersebut eh... semua makhluk diruang Guru itu sepertinya. hmmm kelakuan si cewek bar - bar ini membuat netra tajam seorang laki - laki yang sedang berdiskusi dengan Guru pembimbing menoleh dan menatapnya tajam.
" Astafirullah Arsanaaaaa.... kamu ini gak bisa ya pelan - pelan menaruhnya, kaget saya ." ketus Pak Sarkono sembari mengelus dadanya.
"haduhh pak kalau gitu keburu patah tangan saya, kalau patah bapak mau ganti.?" alesan Arsana sembari meringis pura - pura kesakitan sebenernya memang sakit karena luka yang ada ditelapak tangannya yang sedari tadi coba ia sembunyikan dari Laras.
" saya ganti pake tangan kambing , mau kamu.?" tanya Pak Sarkono melototkan mata besar nya makin seram saja.
"ihhh Bapak mah, oon atau gimana sih. kan kambing gak punya tangan toh." ucap Arsana setengah teriak membuat semua orang yang berada diruang guru ini mendengar suara cemprengnya tertawa .
Pak Sarkono yang mendengar itu kembali memasang wajah garang. " tau dari mana kamu kalau kambing gak punya tangan.? "
" lagian ni ya Pak , dimana - mana orang nyebutnya kaki kambing mana ada tangan kambing. yaa berarti kambing gak punya tangan.!" ucap Arsana ngotot yang hanya dibalas helaan napas berat Guru Berkumis itu.
netranya mengelilingi isi ruang Guru dan tepat disudut matanya membola melihat anugrah Tuhan yang paling indah, laki - laki yang membuat jantungnya berdegub tak karuan saat berhadapan.
disana laki - laki dengan wajah tampan, berahang tegas, mempunyai hidung yang seakan terpahat sempurna dengan wajah dinginnya. laki - laki yang membuat Arsana klepek - klepek macam ikan . Abraham namanya ketua osis Sma Cakrawala, most wanted dan banyak siswi mengandrunginya bahkan banyak pula yang tak ada malu nya menembak laki - laki itu, yaa walaupun akhirnya mendapat penolakan tapi terkecuali gadis dengan senyum manis yang sedang memandanginya saat ini tak pernah patah semangat menarik perhatian sang pangeran.
dari sini laki - laki itu terlihat sangat bersinar, duduk dimeja Guru Pembimbing yang berhadapan langsung dengan jendela diruangan tersebut membuat sinar matahari menerpah wajah tampannya... hahhhh sempurna . " Ehemmm ." teguran Pak Sarkono membuat Arsana tersentak sadar kembali kedunia nya dan mendelik sebal kearah Guru tersebut, menyebalkan orang lagi asik - asiknya memandang masa depan, ganggu aja. batin Arsana.
" ck apaan sih pak orang lagi liat masa depan juga." Arsana berdecak kesal.
" jangan kebanyakan mimpi kamu, sudah sana pergi. ohya makasih buat bukunya sekarang kamu masuk kelas sana.!" perintah Pak Sarkono makin membuat Arsana cemberut.
saat Arsana hendak melangkahkan kakinya menuju pintu keluar panggilan Guru matematika nya membuat ia urung membuka pintu.
"ehhhh Arsana kenapa dengan telapan tangan kamu.?" tegur Ibu Guru itu membuat Arsana tersadar bahwa ia belum membersihkan lukanya yang ia dapatkan semalam.
"ehm... Arsana terdiam tak tau mau bilang apa, bagaimana ini.? lukanya bahkan kembali berdarah .
" kamu berantem lagi ya.?" tuding Ibu itu sok tau. Arsana hanya pasrah dan mengiyakan ucapan Guru tersebut biarlah daripada susah mencari alasan.
"hmm kamu ini sudah sering saya peringatkan, jadi seorang gadis itu harus lemah lembut gak usah bar - bar . luka terus itu badan gak sayang kamu sama diri sendiri.?" ucap Ibu Guru tersebut tanpa nada rendah. ya memang ini Guru Toa.
Arsana memutar kedua bola matanya jengah dan hendak keluar , lagi - lagi urung karena pintu sudah terbuka .
kembali ucapan menohok Guru - Guru lain. " lihat itu si Kalilah anaknya anggun kalo ngomong lembut, dan pinter gak kayak kamu kerjaannya berantem mulu. mau jadi jagoan kamu.?" ucap Guru itu saat melihat seorang gadis berlesung pipi berambut gelombang sekretaris osis Kalilah Parasmitha yang baru memasuki ruangan dan melangkah ke arah Guru Pembimbing dengan langkah anggunnya dan jangan lupakan senyuman manis berlesung pipi itu menawan setiap laki - laki yang memandang.
"huuu masih cantik gue lagi, dan.. gak muna.!" batin Arsana mendumel kesal mendengar ucapan Guru tersebut tapi beberapa menit kemudian ia harus berterima kasih pada Guru nya ini.
" Nak Abraham udah kelar ya urusannya.? tolong kamu antar Arsana ke uks ya . obatin lukanya soalnya dia gak pernah becus ngobatin luka nya sendiri." ucap Guru itu yang membuat pangeran sekolah menoleh dan mengangguk kemudian melangkah menghampiri Arsana yang ada diambang pintu tangannya meraih tangan Arsana yang terluka membawa gadis itu keluar ruanga guru.
..................
disepanjang koridor Arsana tak henti - hentinya mesam mesem, tersenyum manis walau sang pangeran hanya menarik tangannya bukan seperti mengandeng tapi seperti ditarik. yakelah gitu aja baper kamu nak....
setelah sampai diruang uks Abraham mendudukan Arsana diranjang uks dan mencari p3k, entah kenapa uks terlihat sepi tidak ada petugas yang menjaga.. hmmm kebetulan sekali Arsana memang maunya hanya berdua saja dengan sang pujaan hati.
" akhh... sentak Arsana merasakan perih ditelapak tangannya. membuat matanya berair namun urung karena mata tajam Abraham melihat kearahnya.
"tahan jangan cengeng.!" ucap Abraham dingin.
"tapi perihh... hiks!" luntur sudah pertahanan Arsana agar tidak menangis,
" dapat darimana.?"
" hah.?" Arsana mengernyitkan dahinya bingung , maksudnya..?
"lukanya dapat darimana.?" ucap Abraham kembali masih dengan nada datar yang kini sudah membalut tangan mungil itu dengan perban.
"ehm...... mata gadis itu berkeliaran mencari alasan rasanya gugub sekali dipandang intens oleh ketos tampan ini.
"jawab jangan ehm ehm..!" Abraham meraih dagu Arsana agar berhadapan dengannya dan menaikkan satu alisnya saat matanya tak sengaja melihat ada sedikit luka robek dibibir gadis itu.
"ini..........kenapa.?" tanya Abraham tajam memandang wajah Arsana yang memucat dan berusaha mengalihkan pandangannya dari Abraham.
"ehhhh semalem gak sengaja kepleset ditangga." ucap Arsana gugub takut memandang mata tajam itu dan kemudian menghelah napas saat Abraham hanya mengangguk dan kemudian melepaskan cekalannya, Abraham lalu membereskan kotak p3k yang sudah dipakai kemudian kakinya hendak keluar ruangan tersebut.
" Abraham... makasih ya." ucap Arsana yang dibalas deheman oleh Abraham kemudian laki - laki itu melangkah keluar . setelah beberapa menit Abraham keluar Teriakkan keluar dari mulut gadis itu dan sangking senangnya ia sampai loncat - loncat dan melupakan luka nya yang berdenyut sejak tadi.
" yeah yes yes yes... ahhahahahhah... Abraham ihhh so sweetttt ya ampun ya ampun kikiki seneng banget Ya Allah, gue rela deh terluka tiap hari kalo yang ngobatin Ayang beb."
tanpa disadarinya bahwa Abraham masih berdiri dibalik pintu uks dan mendengar semua teriakkan gadis itu. laki - laki itu hanya mengulas senyum tipis dan terdiam mendengar ucapan gadis itu selanjutnya dengan wajah datar laki - laki itu melangkahkan kakinya dan benar - benar beranjak dari sana.
tobecontinue*
haloooo guys.. ini cerita aku yang teenfiction. pengennya buat yang lucu - lucu deh. semoga kalian suka ya. dan jangan lupa pantengin terus cerita aku ya.
aku bakalan update " ARSANA " setiap hari
dan.... penasaran awalnya Arsana kalian dapat liat diHiNovel dalam cerita aku yang " MISTERI RUMAH ANGKER" kisah mereka berawal dari sana..
thankyou atas supportnya :) Sharangae Chinguya