Ringkasan
TAMAT (125 BAB) Menjalani sepuluh kehidupan di dunia fana dan melewati bencana cinta adalah hukuman yang diterima Aranjo, dewi muda yang juga keturunan suku iblis. Aranjo dibesarkan di alam langit dan dirinya dikucilkan, karena darah iblis yang mengaliri tubuhnya. Ibu tiri dan dua saudarinya selalu menjebaknya, berharap Aranjo akan diusir selama-lamanya dari alam langit. Namun, dibalik hukuman yang diterima Aranjo dari Sang Kaisar, ternyata memiliki tujuan tersendiri. Sang Kaisar yang selalu mendampingi Aranjo tumbuh dewasa, ingin agar dewi itu tumbuh menjadi Dewi Agung tanpa perasaan. Yang mana, tanpa perasaan akan memberikan kekuatan absolut yang tidak terbayangkan. Seperti dirinya! Apakah hal berjalan lancar seperti kehendak Sang Kaisar? Atau...... Follow IG @authorphoenix_
Bab 1 . Yang diinginkannya adalah Kaisar!
Di tengah-tengah aula istana Alam Langit yang megah, Aranjo berlutut dengan kedua tangan terkepal erat di atas pangkuannya. Dua saudarinya juga berlutut tetapi di sisi lain dan mereka di dampingi ayah dan ibu tirinya yakni Dewa Malam dan Dewi Angin.
Aranjo tidak berani mengangkat wajahnya, dirinya hanya menatap ke bawah. Saat ini dirinya dalam masalah besar dan tidak ada yang dapat dilakukannya selain hanya menerima hukuman. Mereka semua berada di hadapan Kaisar Langit, penguasa seluruh Alam. Kaisar Langit selalu di dampingi oleh Sang Kaisar dalam mengambil setiap keputusan.
Kaisar Langit duduk di singgasananya dengan Kaisar duduk di sisi kanan.
"Ada masalah apa?" tanya Kaisar Langit dengan suara yang berat.
"Hormat kepada Kaisar Langit! Hari ini kami sekeluarga datang menemui Kaisar Langit untuk meminta keadilan!"
"Aranjo, berikan hukuman seberat-beratnya! Dewi itu dengan berani menggoda calon tunangan Halley, putri bungsu kami! Terang-terangan menggunakan kekuatan sihir iblis untuk merayu Dewa Api, Vulcan!"
"Berikan keadilan untuk Halley! Berikan hukuman agar dirinya tidak lagi berani mengulangi kejahatannya itu!" seru Dewi Angin dengan suara menggelegar. Sejak awal dirinya tidak pernah menerima Aranjo masuk ke dalam keluarganya. Anak itu adalah hasil hubungan gelap antara suaminya dengan Putri Raja Iblis. Darah Iblis mengalir di tubuh Aranjo dan itu membuatnya memiliki kekuatan iblis.
Aranjo menunggu untuk melihat apakah ayahnya Sang Dewa Malam akan memberikan pembelaan untuknya. Dirinya dijebak oleh kedua saudari dan ibu tirinya, ini bukanlah kali pertama. Namun jebakan kali ini cukup membuat dirinya diusir dari Alam Langit.
"Aku mohon berikan kami keadilan!" seru Dewi Angin kembali dengan gusar.
"Perbuatan buruk yang melanggar norma-norma Alam Langit! Aku putuskan untuk memberikan hukuman..." Kaisar Langit tidak menyelesaikan kalimatnya karena dihentikan oleh Sang Kaisar dengan mengangkat sebelah tangannya. Kaisar adalah Dewa Agung yang dihormati dan ditakuti serta kekuatannya terkenal di seluruh alam. Kaisar Langit telah berganti beberapa kali, tetapi Sang Kaisar tetap sama yakni Dewa Archer.
"Hukuman untuk menjalani 10 kehidupan di dunia fana!" ujar Sang Kaisar. Kaisar selalu terlihat tenang, Dewa yang dijuluki dengan sebutan Dewa tanpa perasaan dan itulah yang selalu terlihat. Kaisar selalu berekspresi datar tanpa menunjukkan emosi apapun.
Aranjo perlahan mengangkat wajahnya, dirinya sangat akrab dengan suara itu. Suara Sang Kaisar yang Agung dan saat Aranjo menatap langsung ke arah Sang Kaisar, dirinya sangat terkejut. Kaisar itu adalah teman siluman yang dikenalnya. Teman siluman yang telah menolongnya dan membiarkan Aranjo memperlajari banyak pengetahuan.
Secercah harapan muncul dihatinya berharap Sang Kaisar kembali menolong dirinya. Namun bukankah Sang Kaisar yang barusan menyebutkan hukuman apa yang harus dijalaninya. Seketika hatinya kembali merasa dingin, bahkan teman yang sangat dipercayainya juga tidak berpihak padanya.
"Biarkan Aranjo menjalani 10 kehidupan di dunia fana dan menghadapi bencana cinta!"
"Setelah selesai menjalani 10 kehidupan maka dirinya dapat kembali ke Alam Langit. Jika menemukan Dewa yang bersedia menikahinya, maka saat itu Aranjo akan di angkat menjadi Dewi Agung!" jelas Sang Kaisar.
Dewi Angin menatap tidak percaya kepada Sang Kaisar. Dewi Angin merasa hukuman itu terlalu ringan, bukankah Aranjo akan kembali ke alam langit dalam 1000 hari kedepan. Satu tahun di dunia fana sama dengan satu hari di alam langit. Awalnya Dewi Angin berharap Aranjo akan di buang ke sumur penghancur jiwa yang mana di tempat itulah ibu Aranjo mengakhiri hidup abadinya. Dan setiap Dewa maupun Dewi yang menjalani bencana di dunia fana, setiap mereka menyelesaikan kehidupan itu kekuatan sihir akan berlipat ganda.
"Tetapi bukankah hukuman itu terlalu ringan?" tanya Dewi Angin.
"Jika begitu, bagaimana jika aku perintahkan kedua putri Anda menemani Aranjo menjalani 10 kehidupan di dunia fana?" tanya Sang Kaisar santai.
"Aku mohon jangan!" ujar Dewi Angin sambil berlutut memohon belas kasihan Sang Kaisar.
Aranjo tertawa sinis melihat bagaimana mereka dengan santai memutuskan hukuman apa yang pantas diterimanya. Semua tatapan tertuju pada Aranjo karena suara tawa yang berasal dari dirinya.
"Apakah ada yang hendak kamu sampaikan?" tanya Kaisar Langit tidak senang.
Bukankah hukuman atas dirinya sudah diputuskan, jadi tidak akan ada masalah besar jika dirinya mengutarakan isi hatinya.
"Aku hanya teringat akan gulungan naskah yang aku baca! Dari gulungan itu aku mempelajari bagaimana cara manusia di dunia fana menjalankan penegakan hukum. Di dunia fana, mereka memiliki hakim yang berhak memutuskan apakah seorang pelaku kejahatan akan dihukum atau tidak. Dan untuk memastikan apakah tersangka bersalah atau tidak, mereka akan mendengar penjelasan dari saksi, korban maupun pelaku serta menguatkan dugaan dengan bukti-bukti sebelum membuat keputusan! Bukankah seharusnya Alam Langit harus belajar dari manusia untuk menyempurnakan sistem hukum di sini?" ujar Aranjo.
"Kamu sangat lantang!" tegur Kaisar Langit dengan keras.
Lagi Kaisar mengangkat tangannya meminta Kaisar Langit menghentikan ucapannya. Tatapan seluruh anggota keluarga tertuju padanya, siapa yang menyangka Aranjo selain memiliki nyali juga memilki pengetahuan.
"Apakah ada lagi yang hendak kamu sampaikan?" tanya Sang Kaisar.
"Setelah saya selesai menjalani 10 kehidupan di dunia fana, bukankah tadi Anda mengatakan aku akan diangkat menjadi Dewi Agung jika menikah dengan salah satu Dewa Alam Langit?" tanya Aranjo dan menatap langsung kearah Sang Kaisar.
"Iya!" jawab Sang Kaisar.
"Apakah semua Dewa dapat saya nikahi tanpa terkecuali?" tanya Aranjo kembali.
"Benar!" jawab Sang Kaisar.
"Itu artinya termasuk diri Anda?" tanya Aranjo. Jika dirinya harus menikah dengan salah satu Dewa Alam Langit maka Kaisar adalah yang diinginkannya.
Dewi Angin tersenyum sinis begitu juga dengan kedua saudarinya. Di seluruh alam siapa yang tidak tahu Sang Kaisar memiliki julukan Dewa tanpa perasaan atau Dewa berhati batu. Begitu banyak Dewi Agung yang berusaha mendekati dan mendapatkan hatinya tetapi semua gagal serta tidak mendapatkan apapun. Dan Aranjo dengan percaya diri menyatakan niatnya, bukankah itu sama dengan lelucon.
Tetapi pendapat ayahnya berbeda, Aranjo memiliki aura iblis yang kental dan itu mengalir di dalam darahnya. Begitulah dulu dirinya jatuh cinta dan menjalin hubungan gelap dengan ibu Aranjo, Putri Raja Iblis.
Begitu juga dengan Kaisar, saat dirinya mendengar pertanyaan Aranjo ada sesuatu menggelitik perasaannya yang mana tidak pernah dirasakan selama masa hidupnya.
"Iya, termasuk diriku!" jawab Sang Kaisar.
"Baik! Maka tunggu saya kembali dan setelah menjadi Dewi Agung, aku akan mengembalikan semua yang telah kalian berikan tanpa kurang satu hal apapun!" ujar Aranjo sambil mengalihkan pandangannya dari Sang Kaisar kepada keluarganya.
"Ada hal yang harus kamu ketahui,. sebelum menjalani kehidupan fana! Kamu akan berjodoh dengan pria-pria yang berpengaruh dan bagi mereka yang sudah menjalani bencana cinta dengan dirimu, maka jodoh kalian hanya sampai disana. Mereka tidak akan memiliki jodoh denganmu lagi di kehidupan berikutnya maupun di kehidupan Alam Langit!" ujar Sang Kaisar.
"Baik!" jawab Aranjo.
Lalu dua prajurit Alam Langit datang menghampirinya dan memegang kedua lengannya, mereka berjalan keluar dari aula megah yang disanggah dengan pilar-pilar raksasa. Kedua prajurit itu mengantar Aranjo ke pintu portal dimana Dewa maupun Dewi yang melewati portal itu akan terlahir sebagai manusia biasa di dunia fana.