Bab 4 Pertarungan Vampire VS Vrykolakas
Suasana sekolah kembali memanas. Joe yang sudah berubah menjadi vampire melawan kepala sekolahnya sendiri yang menjadi Vrykolakas.
"Awas anak anak semua jangan ada mendekat, sekolah diliburkan"
Semua berhamburan. Sepertinya akan terjadi pertarungan yang sengit.
Jack berubah seperti zombie sang mayat hidup. Namun berbeda dengan zombie lainnya, Jack adalah kepala Vrykolakas. Ia bisa bergerak cepat, bahkan bisa secepat vampire. Ia mengibaskan tangannya mencakar Joe. Dengan kuku kukunya yang tajam. Kepala Jack berubah menjadi merah.
Joe menghilang dan tiba dibelakang Jack. Dia mendorong tubuh Jack hingga terpental sejauh 10 meter, tapi dia menghilang dan menghantam Joe dari samping kirinya. Pipi Joe tercakar kuku Jack. Joe terpental hingga menghancurkan dinding kelas. Dan bangku sekolah juga hancur terpental pental.
Joe terbang mengangkat tubuh Jack keatas menembus langit langit sekolah. Hingga bolong keatas atapnya jebol. Diatas bertubi tubi Joe melakukan pukulan dan tendangan dan diakhiri dengan mengeluarkan panas dari tangannya memukul badan Jack.
Jack terjatuh ke lantai sekolah dengan keras, menyebabkan lantai kelas hancur terdorong tubuh Jack.
Jack bangkit lagi. Dan ia tiba tiba berada tepat diatas Joe. Dia memukul ubun ubun Joe.
Joe yang belum mahir berkelahi dan kekuatannya masih terbatas ia menghilang dan kabur.
Sekolah menjadi berantakan.
Joe menghadap Johan.
"Kenapa lagi kamu Joe"
"Aku dihadang pak Jack kepala sekolah"
"Oh si Jack Vrykolakas itu ... hati hati dia ketua Vrykolakas, tenaganya tak akan pernah habis dan ia tak akan bisa mati kecuali membakarnya diudara atau kamu memakan kepalanya dan otaknya, tapi walau dimakan, tangannya bisa bergerak gerak sendiri"
"Sekarang apa yang harus aku lakukan sepertinya mereka semua akan menyerang kita"
"Ini semua ulah kakek kita Andrew"
Louisa menimpali.
"Kamu sabar aja, jangan meladeni mereka, kalau mau sebetulnya bisa saja aku ratakan tempat ini, tapi apa gunanya kita hidup sendirian tak ada makhluk lain, kita gak akan terkalahkan Joe kecuali oleh beberapa makluk"
"Makhluk apa itu?"
"Azazil dan Lucifer"
Namun sepertinya Jack sang kepala sekolah mengetahui kemana perginya Joe.
Ia tiba tiba berada dihadapan Johan.
"Aku peringatkan kepada kalian, karena kalian sudah membuat keonaran di sekolah ..."
"Khan pak Jack sendiri yang menghantam terlebih dahulu"
"Tapi kamu yang mengundang Sean ke sekolah, kamu menceritakan kisah kakek buyut kamu di radio, jadinya membangkitkan amarah Sean, Serigala Andara"
Johan tidak terima anaknya dimarahi.
"Tenang dulu Jack, bila perlu aku ratakan kamu dengan tanah, jangan bersikap kasar dengan anakku"
"Mana coba hadapi aku, aku belum merasakan apa apa oleh kamu, mungkin hanya dongeng saja kekuatan kakek buyutmu"
Jack ingin mencoba kekuatan Johan.
"Silakan kalau kamu mau"
Jack melesat berada dibelakang Johan, namun seketika Johan mengelilingi Jack dan mengikat Jack dengan tali api yang membakar.
"Aaawwwww sakiiit ... iya iya aku akui kehebatan mu"
"Kamu jangan sekali kali menentang aku atau melawan Joe, atau aku lenyapkan kamu selamanya"
"Iya iya aku paham, lepaskan aku"
"Enak saja melepaskan kamu, tadi kamu petantang petenteng mau lawan aku"
"Oh ya sudah ..."
Jack mengibaskan tangannya, seketika itu juga tali api yang membelenggunya terputus.
Johan kaget. Kekuatan Jack diluar dugaannya. Hanya iblis kuat yang bisa memutuskan tali api itu.
"Hanya ini kemampuan kamu? sekarang giliran aku"
Sekarang Jack menempelkan tangannya ditanah. Keluarlah tangan tangan dari dalam tanah memegang erat kaki Johan dan Joe.
Johan tidak bisa bergerak karena tangan yang memegang erat itu begitu besar. Sebesar kakinya. Kedua kakinya dipegang erat oleh zombie tangan itu.
Tapi namanya juga vampire. Ia membakar kakinya sendiri sehingga tangan zombie itu terbakar dan melepuh.
"Sudahlah Jack, tidak akan selesai pertarungan kita"
"Jadi kamu menyerah?"
"Tidak akan... saya akan ladeni kamu, tapi buat apa? tidak ada gunanya bagi kita, tidak ada untungnya buat kamu juga aku"
"Ada untungnya, agar kamu tidak bersikap arogan lagi"
"Yang arogan itu siapa? Itu kakek buyut kami, dan kejadiannya sudah ratusan tahun yang lalu"
"Nasib buat kamu dan keturunannya, itu salah kakek buyut kamu Andrew"
"Kamu tidak fair, semua melawan ras kami, tapi cobalah untuk melenyapkan ras kami, pasti tidak akan bisa"
"Kamu belum tahu Johan, selama ratusan tahun ini aku sudah pelajari kekuatan dan kelemahan kamu"
"Jadi kamu pikir kekuatan kami hanya segitu? salah besar, kamipun belajar hal hal baru di seratus tahun ini, yang jelas 10 kali lipat dibanding kekuatan Andrew"
Jack mulai berpikir. Apa iya Johan memiliki kekuatan 10 kali lipat dari kakeknya.
"Saya bisa dengar pikiran kamu Jack, kamu menyangsikan kalau kekuatanku 10 kali lipat Khan"
"Wah sialan"
Ternyata tidak boleh terlintas dalam benaknya. Muncul siasat agar benaknya direkayasa. Agar tidak diketahui oleh Johan.
"Aku pasti kalah"
Begitu siasat palsu dalam benaknya.
"Kamu pasti kalah"
Johan tidak berbicara melainkan berbicara dengan hatinya.
"Hah dia bisa bicara dalam hatiku"
Jack tercengang, mulut Johan tidak terbuka tapi seolah olah dia ngomong didalam hatinya.
"Tentu saja aku bisa bicara dalam hati kamu. Makanya kamu jangan melakukan tipu muslihat. Aku tahu kamu merekayasa hati kamu"
Jack terbelalak. Ia merasa tertampar oleh Johan. Ia ketahuan merekayasa hatinya.
"Ah peduli setan. Ayuk kita lanjutkan"
Jack berubah jadi pohon hantu besar dan lebat akar akarnya dan menangkap Johan, juga mengeluarkan udara ungu. Udara itu menyelimuti Johan. Ia seperti tak bisa bergerak, dan dalam kendali Jack.
"Asap apa ini ... sialan, dia memiliki ilmu baru"
"Hahahaha memang cuma kamu saja yang bisa menguasai ilmu"
Johan tidak bisa melakukan ilmu menghilangnya. Asap itu seperti mencegahnya. Asap ungu.
Johan berubah menjadi asap hitam.
Asap ungu dan asap hitam bergumul.
Sementara Joe hanya menyaksikan orang tuanya berkelahi. Dia belum sampai ilmunya.
Kedua asap itu membumbung diudara.
Angin puting beliung muncul.
Seperti memanggil kegelapan.Semua teterpa angin. Dua angin yang berbeda. Asap hitam itu berhawa panas. Sedang asap ungu itu seperti meredam dan mengerem asap hitam yang melaju kencang.
"Hahaha Johan, kamu tidak mengira Khan?"
"Ya terus terang aku tidak menduganya, tapi kamu jangan berbangga dulu"
Muncul Louisa. Ia berubah wujud menjadi cahaya dan lobang besar. Diisapnya asap ungu dan asap hitam itu masuk kedalam lobangnya.
"Hahhhhh apa ini?"
Jack merasa keheranan.
"Kalian jangan berantem diplanet ini, nanti planet ini akan hancur"
Louisa membawa mereka ke dimensi langit, dimensi para dewa dan iblis juga malaikat.
Asap ungu dan asap hitam menjelma lagi menjadi manusia. Johan dan Jack.
Tiba tiba Lucifer datang.